PALEMBANG – Memasuki penghujung Kuartal II tahun 2025, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bergerak cepat menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengevaluasi dan mempercepat capaian program kerja.
Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menegaskan pentingnya reviu secara menyeluruh terhadap kinerja
masing-masing unit kerja, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Penegasan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Nusron dalam Rapat Pimpinan (Rapim) yang digelar
secara hybrid luring dan daring dari Aula Prona, Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Rapim ini di hadiri oleh seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama serta di ikuti secara virtual oleh jajaran di seluruh Kantor Wilayah (Kanwil) BPN se-Indonesia.
“Perlu menjadi perhatian serius, kita sudah di ujung Kuartal II. Artinya bulan depan sudah masuk bulan Juni.
Maka saya minta kepada seluruh jajaran, dari masing-masing Direktorat Jenderal hingga Kanwil, untuk segera
melakukan pengecekan dan review terhadap pencapaian target Q2.
Kalau ada yang masih tertinggal, segera lakukan percepatan,” tegas Menteri Nusron.
Fokus pada Penyelesaian Regulasi Strategis
Tak hanya mengevaluasi capaian program, dalam rapat tersebut juga di bahas sejumlah regulasi strategis yang tengah dalam proses penyusunan.
Menteri Nusron menyoroti pentingnya penyelesaian sejumlah rancangan regulasi yang masih menjadi pekerjaan rumah Kementerian ATR/BPN.
“Menurut data dari Biro Hukum, hingga saat ini terdapat 3 Rancangan Undang-Undang (RUU), 5 Rancangan
Peraturan Pemerintah (RPP), 6 Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres), dan 25 Rancangan Peraturan Menteri (Rapermen) yang masih dalam proses.
Saya mohon agar regulasi-regulasi ini, khususnya Rapermen, bisa selesai sebelum Kuartal II berakhir,” imbuhnya.
Ia menekankan bahwa penyelesaian regulasi bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif, namun juga
menyangkut keberlanjutan reformasi agraria, perbaikan tata ruang, serta transformasi kelembagaan yang kini tengah di usung oleh kementerian.
Pola Karier ASN Jadi Sorotan
Salah satu agenda penting lainnya dalam Rapim kali ini adalah pembahasan revisi Peraturan Menteri (Permen)
tentang pola karier Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian ATR/BPN.
Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, menyampaikan bahwa rancangan regulasi ini di rancang
untuk membangun sistem karier ASN yang lebih adil, terstruktur, dan berorientasi pada visi jangka panjang.
“Bapak Menteri menekankan pentingnya arah yang jelas dalam pengembangan karier ASN.
Tidak hanya administratif, tapi juga visioner.
Kita ingin memastikan bahwa setiap ASN punya peluang yang adil dan tujuan karier yang jelas dalam struktur kementerian ini,” ujar Wamen Ossy.
Ia menambahkan bahwa penyusunan regulasi ini akan melibatkan tim khusus yang bertugas
mengharmonisasikan antara kebutuhan organisasi dan pengembangan profesionalisme ASN.
Kolaborasi dan Komitmen Jajaran ATR/BPN di Seluruh Indonesia
Rapat Pimpinan ini mencerminkan semangat kolaboratif seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN dalam mewujudkan target-target strategis nasional.
Dari pusat hingga daerah, seluruh elemen kementerian di dorong untuk bersinergi, tidak hanya dalam mengejar
target kuartalan, tetapi juga dalam membangun fondasi regulatif dan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi.
Dengan waktu yang tersisa di Kuartal II, Menteri Nusron berharap seluruh pihak dapat bergerak cepat, bekerja
cermat, dan mengedepankan integritas serta profesionalisme.
“Ini adalah momentum kita untuk menilai sejauh mana kita telah berjalan dan apa yang masih harus di kejar.
Evaluasi ini bukan hanya untuk kepentingan pelaporan, tapi demi memastikan semua program strategis benar-benar berdampak nyata di lapangan,” pungkasnya.