BEKASI – Dalam upaya meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN),
Ossy Dermawan, meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Program ini menjadi bukti nyata komitmen negara dalam memberikan layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kunjungannya, Wamen Ossy menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk perhatian negara dalam memastikan kesehatan warganya.
Ia menekankan bahwa setiap individu berhak mendapatkan layanan kesehatan sebagaimana di atur dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar 1945.
“Cek Kesehatan Gratis ini adalah kado ulang tahun dari negara untuk seluruh rakyat Indonesia.
Program ini didasari secara filosofis pada UUD 1945 Pasal 28H, yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan kesehatan,” ujar Ossy di hadapan media.
Antusiasme Masyarakat dan Tantangan Sosialisasi
Selama peninjauan, Wamen Ossy melihat langsung tingginya antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan layanan kesehatan ini.
Banyak warga yang hadir sejak pagi untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya layanan kesehatan yang mudah di akses bagi masyarakat.
Namun, ia juga menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui prosedur pendaftaran dan manfaat dari program ini.
“Banyak masyarakat yang antusias berdatangan, tetapi tantangan terbesar kita adalah bagaimana melakukan sosialisasi yang lebih luas.
Masyarakat perlu tahu langkah-langkah pendaftaran agar program ini bisa berjalan optimal dan dimanfaatkan dengan baik oleh semua kalangan,” tambahnya.
Proses Pelaksanaan Program CKG
Dalam tinjauannya, Wamen Ossy di dampingi oleh tim dari Kementerian Kesehatan yang ikut mengawasi jalannya program.
Ia melihat secara langsung tahapan layanan yang diberikan kepada masyarakat, mulai dari proses pendaftaran,
pemeriksaan awal seperti pengecekan tekanan darah, hingga pemeriksaan laboratorium.
Bagi peserta yang di temukan memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan tindakan lebih lanjut, Puskesmas akan memberikan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
Salah satu keunggulan dari program ini adalah aksesibilitasnya.
Masyarakat yang berulang tahun pada bulan berjalan dapat langsung mendaftar dan memanfaatkan layanan ini tanpa di kenakan biaya.
“Program ini berlaku setiap bulan. Masyarakat dapat mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat.
Bagi mereka yang tidak bisa mendaftar secara online, cukup datang langsung ke Puskesmas dan akan tetap dilayani,” jelas Ossy.
Dukungan Penuh Kementerian ATR/BPN
Sebagai salah satu kementerian yang terlibat dalam sosialisasi program ini, Wamen Ossy menegaskan komitmen Kementerian ATR/BPN dalam mendukung keberlanjutan Cek Kesehatan Gratis.
“Kami dari Kementerian ATR/BPN sangat mendukung penuh program ini dengan melakukan sosialisasi secara masif.
Kami memiliki jaringan hingga tingkat kabupaten/kota dan provinsi, sehingga instruksi akan di berikan kepada jajaran kami untuk membantu penyebarluasan informasi tentang program ini,” katanya.
Sinergi Lintas Kementerian untuk Pelayanan yang Lebih Baik
Kunjungan Wamen Ossy ke Puskesmas Jatimulya ini juga turut didampingi oleh Tenaga Ahli Utama Kantor
Komunikasi Kepresidenan (PCO), Wahyu Andrianto, serta Tenaga Ahli Bidang Integrasi Layanan Primer dan
Promosi Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Indah Suci Widyahening.
Kehadiran mereka menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjalankan program-program kesehatan nasional.
Dengan adanya sinergi ini, di harapkan program Cek Kesehatan Gratis tidak hanya menjadi program jangka
pendek, tetapi juga dapat terus dikembangkan dan di perluas cakupannya agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari layanan kesehatan gratis ini.
Menuju Masyarakat yang Lebih Sehat
Melalui program ini, pemerintah menunjukkan langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan.
Dengan akses layanan kesehatan yang lebih mudah dan gratis, masyarakat kini memiliki kesempatan lebih besar untuk mendeteksi dini kondisi kesehatan mereka dan mendapatkan penanganan yang tepat.
“Kami berharap program ini terus berkembang dan dapat mencakup lebih banyak wilayah.
Kesehatan masyarakat adalah aset berharga bagi negara, dan kami akan terus berupaya agar layanan seperti ini bisa di akses oleh semua kalangan,” tutup Wamen Ossy.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, program Cek Kesehatan Gratis di harapkan dapat menjadi model pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.