JAKARTA – XL Axiata Tbk (XL Axiata) menutup tahun 2024 dengan pencapaian luar biasa.
Berkat strategi digital yang tepat dan efisiensi operasional yang optimal, perusahaan berhasil mencatatkan
pertumbuhan kinerja yang solid dengan pendapatan naik 6% YoY menjadi Rp 34,40 triliun.
Tidak hanya itu, laba bersih melonjak hingga 45% YoY, mencapai Rp 1,85 triliun.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari
inovasi teknologi, perluasan infrastruktur jaringan, serta adopsi digital yang semakin masif di semua lini bisnis.
“Kami berhasil melalui tahun yang penuh tantangan ini dengan pertumbuhan double-digit pada EBITDA dan laba bersih.
Ini membuktikan bahwa strategi digitalisasi yang kami terapkan berjalan dengan efektif,” ujar Dian.
Kunci Sukses: Digitalisasi dan Efisiensi Operasional
XL Axiata mencatat pertumbuhan EBITDA sebesar 13% YoY menjadi Rp 17,88 triliun dengan marjin mencapai 52%.
Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan trafik data sebesar 9% yang turut mendorong Average Revenue Per
User (ARPU) naik menjadi Rp 43 ribu.
Dengan basis pelanggan mencapai 58,8 juta, XL Axiata semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu
operator seluler terbesar di Indonesia.
Di sisi efisiensi, XL Axiata berhasil menekan pengeluaran penjualan dan pemasaran hingga 15% serta mengurangi
biaya infrastruktur sebesar 2%.
Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang sehat tanpa
meningkatkan beban operasional secara signifikan.
Ekspansi Digital: MyXL dan AxisNet Jadi Andalan
Transformasi digital yang dilakukan XL Axiata membuahkan hasil positif.
Pengguna aktif aplikasi MyXL dan AxisNet mencapai 33,1 juta, meningkat lebih dari 100% dalam tiga tahun terakhir.
Melalui aplikasi ini, tidak hanya meningkatkan loyalitas pelanggan tetapi juga mempercepat akses layanan digital yang lebih efisien dan mudah.
“Pemanfaatan data analytics membantu kami memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, sehingga
kami bisa memberikan layanan yang lebih personal dan tepat sasaran,” tambah Dian.
Kolaborasi Strategis & Merger dengan Smartfren
Dalam langkah besar lainnya, XL Axiata dan Smartfren resmi mencapai kesepakatan merger senilai Rp 104 triliun.
Entitas baru yang akan terbentuk, XLSmart, diprediksi akan menjadi kekuatan baru di industri telekomunikasi
Indonesia dengan potensi sinergi biaya mencapai USD 300-400 juta pasca integrasi jaringan.
Merger ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan dan jangkauan jaringan tetapi juga
mempercepat penetrasi teknologi digital di berbagai segmen pasar, termasuk UKM dan korporasi.
Peningkatan Infrastruktur & Persiapan Jaringan 5G
Sepanjang 2024, XL Axiata menambah 5.740 BTS baru, sehingga total mencapai 165.864 unit, dengan 111 ribu di antaranya adalah BTS 4G.
Proses fiberisasi jaringan pun telah mencapai 63% dari total BTS, memperkuat infrastruktur dalam menghadapi era 5G di masa depan.
Dengan belanja modal (Capex) sebesar Rp 7,4 triliun, XL Axiata terus berinvestasi dalam pengembangan jaringan
yang lebih efisien dan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat.
Masa Depan Cerah: Fokus Inovasi & Digitalisasi Berkelanjutan
Dengan posisi keuangan yang sehat, XL terus berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan memperkuat
kehadiran digitalnya di tahun 2025 dan seterusnya.
Fokus utama akan tetap pada pengembangan layanan Fixed Mobile Convergence (FMC), ekspansi jaringan, serta
peningkatan pengalaman pelanggan berbasis data analytics.
“Ke depan, kami akan terus berinovasi dan memperluas layanan digital agar dapat memberikan pengalaman
terbaik bagi pelanggan serta mendukung transformasi digital Indonesia,” tutup Dian.
Dengan pencapaian ini, XL Axiata semakin kokoh sebagai pemimpin industri telekomunikasi di Indonesia, siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital yang terus berkembang.