Nasib malang dialami buah hati dari pasangan Munzirin dan Indah Rusmiati.
Bayi berjenis kelamin perempuan yang dilahirkan secara caesar pada 15 April 2025 lalu di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tersebut tidak memiliki tempurung kepala (Anencephaly).
Saat ini kondisi bayi tersebut masih mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Palembang.
Sang ayah, Munzirin menceritakan anak keduanya tersebut tidak memiliki tempurung kepala dan saat ini masih dirawat di ruang NICU RS Bhayangkara.
“Saat ini kami berdoa yang terbaik untuk anak kami, bayi tersebut belum diberi nama,” ungkap Munzirin.
Munzirin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tersebut berharap sang buah hati mendapatkan uluran dermawan.
“Saya dan istri berharap anak kami bisa sehat dan kalau nanti ditindak operasi bisa dibantu untuk pembiayaannya,” kata Munzirin.
Sementara itu, Wakil Kepala RS Bhayangkara, dr Andrianto l SPOG mengatakan, saat ini bayi yang baru lahir tersebut masih berada di ruangan NICU.
“Saat ini masih dalam pengawasan insentif. Bayi masih diruangan NICU dengan general inpus dan dipasangam oksigen,” kata dokter yang mengoperasi ibunya saat melahirkan.
Menurut dr Andrianto, bayi tersebut jika kondisi stabil dipersilakan di bawah pulang.
Namun untuk tindakan lanjutan terhadap bayi harus dibawah ke dokter bedah anak dan dirujuk ke RSMH.
Ia mengatakan, bayi yang lahir tanpa tempurung kepala biasanya diakibatkan kekurangan asam polat pada semester pertama kehamilan karena pada tahap ini adalah tahan pertumbuhan dan perkembangan otak dan tulang belakang bayi.
“Maka penting diawal kehamilan memastikan asam polat dan nutrisi yang dikonsumsi cukup bagi ibu hamil,” pungkasnya.