Upaya Pemerintah Kota Palembang untuk menurunkan inflasi menunjukkan hasil positif.
Diketahui, pada Desember 2023, inflasi Kota Palembang mencapai 3,22 persen (yoy). Adapun di Januari 2024, inflasi di Kota Palembang menurun menjadi 2,54 persen (yoy).
Hal ini terungkap dalam rilis Inflasi Kota Palembang di Kantor BPS Kota Palembang, Kamis (1/2/2024).
Kepala BPS Kota Palembang, Yudhistira Arya Noegraha mengatakan, ada beberapa komoditas yang mempengaruhi inflasi di Palembang Januari 2024.
Antara lain, kenaikan harga daging ayam ras sebesar 7,03 persen, kemudian harga tomat naik 28,38 persen.
Lalu, bawang putih naik 6.84 persen, emas dan perhiasan 1,22 persen, ikan mujair 5,01 persen, ikan nila 4,30 persen, bawang merah 3,56 persen, ikan lele 2,81 persen, ikan gabus 8,83 persen dan semangka 8,56 persen.
“Namun inflasi di Kota Palembang memang menurun jika dibandingkan Desember 2023. Bahkan, lebih kecil dari angka inflasi nasional yang mencapai 2,57 persen,” jelas Yudhistira.
Sedangkan untuk deflasi untuk Kota Palembang sekitar -0,02 persen. Deflasi ini dipengaruhi oleh penurunan harga Cabai Merah -14,82 persen, angkutan udara -10,59 persen, cabai rawit -25,09 persen.
“Kemudian minyak goreng -3,39 persen, bensin -0,47 persen dan beras -0,41 persen,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan, penurunan inflasi Kota Palembang merupakan hasil kerja sama seluruh pihak termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Palembang.
“Kita terus memantau perkembangan harga, terutama yang saat ini mengalami kenaikan seperti daging ayam ras dan tomat,” ujarnya.
Dewa menambahkan, pihaknya juga sudah mengantisipasi untuk menyambut bulan Ramadan yang jatuh pada bulan Maret.
“Iya, karena biasanya ada kenaikan harga. Sekarang kita galakkan terus pasar murah dan operasi pasar. Tujuannya, untuk mengendalikan inflasi dan membantu warga Palembang untuk mendapatkan harga kebutuhan pokok yang terjangkau,” kata Dewa.