PALEMBANG – Perubahan suasana hati adalah hal yang normal. Namun, pada sebagian orang, perubahan ini terjadi secara ekstrem. Kondisi ini bisa jadi merupakan gejala dari gangguan bipolar. Ini adalah kondisi kesehatan mental yang serius.
Gangguan bipolar ditandai oleh pergeseran suasana hati yang drastis. Penderitanya bisa merasakan energi yang sangat tinggi. Kemudian, mereka bisa jatuh ke dalam periode depresi yang mendalam. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini. Dengan demikian, penanganan yang tepat bisa segera diberikan.
Mengenal Dua Kutub Emosi Bipolar
Nama “bipolar” merujuk pada dua kutub (poles) emosi. Kedua kutub ini adalah mania atau hipomania dan depresi. Penderitanya akan mengalami kedua fase ini secara bergantian.
Fase Mania atau Hipomania
Fase ini adalah kutub “tinggi” dari bipolar. Penderitanya akan merasa sangat bersemangat dan penuh energi. Namun, energi ini seringkali berlebihan dan tidak terkendali.
Gejalanya meliputi kebutuhan tidur yang sangat sedikit. Selain itu, mereka akan berbicara sangat cepat. Pikiran mereka terasa berlomba-lomba. Akibatnya, mereka sering membuat keputusan impulsif dan berisiko. Misalnya, menghabiskan uang secara berlebihan.
Hipomania adalah versi mania yang lebih ringan. Meskipun energinya meningkat, dampaknya tidak separah mania.
Fase Depresi
Setelah fase mania, biasanya akan diikuti fase depresi. Ini adalah kutub “rendah” dari bipolar. Fase ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Gejalanya meliputi perasaan sedih yang mendalam. Penderitanya kehilangan minat pada semua hal. Mereka merasa sangat lelah dan tidak berharga. Lebih lanjut, pola tidur dan nafsu makan mereka juga terganggu. Pikiran untuk bunuh diri pun bisa muncul.
Tipe-Tipe Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar tidak hanya satu jenis. Ada beberapa tipe utama yang dibedakan berdasarkan tingkat keparahan gejalanya. Memahaminya sangat penting untuk diagnosis.
Bipolar Tipe I
Tipe ini ditandai oleh setidaknya satu episode mania penuh. Episode mania ini bisa sangat parah. Akibatnya, seringkali penderitanya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Episode depresi mayor juga biasanya terjadi.
Bipolar Tipe II
Penderita Bipolar Tipe II tidak mengalami mania penuh. Sebaliknya, mereka mengalami episode hipomania (mania ringan). Namun, mereka mengalami setidaknya satu episode depresi mayor yang signifikan. Seringkali, fase depresi inilah yang paling mengganggu kehidupan mereka.
Siklotimia
Ini adalah bentuk bipolar yang lebih ringan. Penderitanya mengalami banyak periode gejala hipomania dan depresi. Akan tetapi, gejalanya tidak cukup parah untuk disebut episode penuh. Kondisi ini berlangsung setidaknya selama dua tahun.
Pentingnya Diagnosis Profesional
Mendiagnosis gangguan bipolar tidak boleh dilakukan sendiri. Kondisi ini sangat kompleks dan gejalanya bisa tumpang tindih dengan gangguan lain. Oleh karena itu, diagnosis harus ditegakkan oleh profesional.
Anda perlu berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. Mereka akan melakukan evaluasi menyeluruh. Evaluasi ini meliputi wawancara klinis dan riwayat kesehatan Anda. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang kondisi Anda.
Pilihan Penanganan yang Efektif
Meskipun tidak dapat disembuhkan total, bipolar sangat bisa dikelola. Dengan penanganan yang tepat, penderitanya bisa hidup produktif. Penanganan biasanya merupakan kombinasi dari beberapa pendekatan.
- Obat-obatan (Medikasi)
Penggunaan obat adalah pilar utama dalam penanganan bipolar. Psikiater biasanya akan meresepkan mood stabilizer. Obat ini berfungsi untuk mengendalikan episode mania dan depresi. Terkadang, obat lain juga diberikan sesuai kebutuhan.
- Psikoterapi
Selain obat, terapi juga sangat penting. Terapi seperti CBT (Terapi Perilaku Kognitif) membantu individu mengelola gejalanya. Mereka belajar mengenali pemicu dan membangun strategi koping yang sehat.
Perubahan Gaya Hidup
Dukungan dari gaya hidup sehat sangat berpengaruh. Menjaga rutinitas tidur yang teratur sangatlah krusial. Selain itu, olahraga dan pola makan seimbang juga membantu. Mengelola stres juga menjadi kunci utama.
Pada akhirnya, hidup dengan bipolar adalah sebuah perjalanan. Ini adalah kondisi kronis yang membutuhkan manajemen seumur hidup. Namun, ini bukanlah akhir dari segalanya.
Dengan diagnosis yang akurat dan penanganan yang konsisten, harapan selalu ada. Penderita gangguan bipolar bisa mengendalikan gejalanya. Dengan demikian, mereka bisa kembali meraih mimpi dan menjalani hidup yang seimbang dan memuaskan. Jangan pernah ragu untuk mencari bantuan.