JAKARTA – Di tengah transformasi energi global yang semakin cepat, Huawei Digital Power menggelar Grid Forming & Energy Storage System (ESS) Safety Forum di Shanghai.
Forum internasional ini menjadi wadah strategis bagi Huawei untuk menyatukan para pemangku kepentingan
industri energi terbarukan—mulai dari pelanggan, mitra teknologi, perusahaan asuransi, hingga lembaga
sertifikasi—dalam rangka mendiskusikan arah masa depan teknologi grid-forming serta menguatkan ekosistem
keamanan ESS sebagai fondasi pertumbuhan industri yang berkelanjutan.
Melalui forum ini, Huawei meluncurkan inisiatif ESS Safety Initiative, sebuah deklarasi kolaboratif lintas sektor
untuk memperkuat keamanan sistem penyimpanan energi (ESS), menetapkan standar teknis yang ketat, dan
mempercepat penerapan teknologi grid-forming pada skala luas di seluruh dunia.
“Dalam era transisi energi, ESS berperan penting untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam jaringan
listrik dan menjaga stabilitas sistem,” ujar Steven Zhou, President of Smart PV & ESS Product Line, Huawei Digital Power.
Menurutnya, teknologi grid-forming kini menjadi sorotan utama karena kemampuannya menopang sistem kelistrikan modern.
Dengan peluncuran solusi FusionSolar 9.0 Smart PV+ESS, Huawei menghadirkan inovasi komprehensif yang
menggabungkan fotovoltaik cerdas dengan sistem penyimpanan energi andal dan aman.
Empat Pilar Keamanan ESS: Menuju Sistem Energi yang Tangguh dan Terkelola
Huawei menekankan bahwa transformasi energi tak hanya soal efisiensi, namun juga keamanan sistem.
Oleh karena itu, Huawei mengusulkan empat standar utama dalam sistem keamanan ESS:
- Tidak mudah terbakar,
- Tidak memicu ledakan,
- Tidak menyebarkan api,
- Tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
Solusi Smart String Grid-Forming ESS dari Huawei dirancang secara menyeluruh, dari level sel baterai hingga
jaringan listrik (cell-to-grid), untuk menjaga reliabilitas di seluruh siklus operasional.
Teknologi ini telah diuji dalam proyek berskala GW di Qinghai dan Xizang, serta menjadi bagian penting dari
proyek ESS berskala besar pertama di Kamboja yang diuji oleh TÜV SÜD dengan standar PPP 58232.
Chen Danqing, CTO Grid-Forming ESS Business Huawei, menyoroti tantangan teknis yang dihadapi dalam penerapan grid-forming berskala besar, seperti:
- Stabilitas pengoperasian paralel,
- Redaman osilasi wideband,
- Dukungan beban berlebih (overload support),
- Keamanan dan reliabilitas perangkat.
Transformasi Model Bisnis melalui Teknologi Grid-Forming
Dalam forum tersebut, pakar energi seperti Robert Liew (Wood Mackenzie) dan Patrick Zank (VDE) menyoroti
pentingnya standarisasi global dan kepercayaan pasar dalam mempercepat investasi energi terbarukan yang mengandalkan teknologi grid-forming.
Mereka menyebutkan bahwa pengembangan sistem kelistrikan masa depan tidak bisa lepas dari fitur keamanan aktif, fleksibilitas teknologi, dan interoperabilitas yang tinggi.
Lebih lanjut, Billy Qiu dari TÜV SÜD dan Vannsith Ith dari SchneiTec memaparkan keberhasilan proyek ESS Huawei
di Kamboja—menjadi studi kasus penerapan nyata yang berhasil dalam ekosistem kelistrikan Asia Tenggara.
Ekosistem Keamanan ESS: Kolaborasi Menjadi Kunci
Sesi keamanan forum ini juga menyoroti aspek kolaboratif antara teknologi dan proteksi risiko.
Chen Weipeng dari Munich Re Group membahas pentingnya asuransi dan mitigasi risiko dalam proyek ESS
berskala besar, sementara Chen Xiong dari TÜV Rheinland China menegaskan bahwa keamanan sejati hanya
dapat dicapai bila seluruh siklus hidup ESS—dari desain hingga penghapusan—dikelola dengan sistematis.
Untuk menjawab tantangan keamanan tersebut, Huawei memperkenalkan sistem keamanan inovatif yang mencakup:
Rangkaian baterai “Panshi” sebagai unit keamanan terkecil dengan tiga tingkat isolasi untuk mencegah pelarian termal dan insiden kebakaran,
Arsitektur two-stage string yang mencegah current backfeed dan menjaga performa ESS saat ride-through voltase tinggi maupun rendah,
Platform manajemen digital pintar yang memberikan visibilitas real-time dan deteksi dini atas lebih dari 30 jenis potensi kerusakan.
Uji Keamanan Ekstrem dan Komitmen Lingkungan
Forum ini turut menampilkan uji pengapian ekstrem (ignition test) bekerja sama dengan DNV, serta simulasi
pelarian termal, uji penetrasi paku, dan rendaman air yang dilakukan di Huawei Dongguan Grid-Forming ESS Comprehensive Lab.
Hasil pengujian memperkuat sistem keamanan berbasis empat prinsip utama: tidak mudah terbakar, tidak
memicu ledakan, tidak menyebarkan api, serta tidak berbahaya—dengan tambahan tiga standar keberlanjutan: grid-friendly, load-friendly, dan ramah lingkungan.
ESS Safety Initiative: Membangun Masa Depan Energi yang Aman dan Berkelanjutan
Puncak dari forum ini adalah peluncuran resmi ESS Safety Initiative yang menyatukan pemangku kepentingan industri untuk:
- Meningkatkan spesifikasi teknis ESS untuk pencegahan kebakaran,
- Mempromosikan standar keamanan ESS secara global,
- Mengembangkan kapabilitas pemantauan risiko secara visual dan terukur selama siklus ESS,
- Merumuskan sistem asesmen risiko proyek secara kolaboratif.
Steve Zheng, President Grid-Forming ESS Business Huawei Digital Power, menyatakan, “Kami percaya keamanan adalah fondasi dari masa depan industri energi.
Inisiatif ini membangun ekosistem yang berdaya tahan dan mampu memaksimalkan potensi teknologi ESS secara luas dan berkelanjutan.”
Komitmen Huawei: Inovasi Tanpa Kompromi untuk Masa Depan Energi Dunia
Dengan pengalaman mendalam di bidang PV dan ESS, Huawei Digital Power berkomitmen untuk terus berinovasi
dan memperkuat kolaborasi lintas sektor guna menciptakan sistem energi global yang lebih tangguh, hijau, dan aman.
Melalui kombinasi antara kecanggihan teknologi, keandalan produk, dan sinergi ekosistem,
Huawei terus mengukuhkan perannya sebagai pemimpin transformasi energi digital di era baru