banner pemda sumsel banner pemkab muba
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Karir
  • Kontak
Sabtu, Agustus 2, 2025
Plg.co.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Sumsel
  • Kriminal
  • Bola & Sports
  • Ekonomi
  • Selebriti
  • Lifestyle & Health
  • Food & Travel
  • Tekno & Sains
  • Film
  • Foto
  • Media Sosial
  • Liputan Khusus
  • Home
  • Nasional
  • Sumsel
  • Kriminal
  • Bola & Sports
  • Ekonomi
  • Selebriti
  • Lifestyle & Health
  • Food & Travel
  • Tekno & Sains
  • Film
  • Foto
  • Media Sosial
  • Liputan Khusus
No Result
View All Result
Plg.co.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Sumsel
  • Kriminal
  • Bola & Sports
  • Ekonomi
  • Selebriti
  • Lifestyle & Health
  • Food & Travel
  • Tekno & Sains
  • Film
  • Foto
  • Media Sosial
  • Liputan Khusus
banner pemda sumsel banner pemkab muba
Home Sumsel

Tim Gabungan Disebut Menyetop Operasional Abadi Ogan Cemerlang: Sederet Pelanggaran dan Operasional Tanpa Izin?

Selama ini masyarakat terdampak pertambangan batu bara mulai dari rusaknya jalan akibat angkutan batu bara, polusi debu, hingga bencana banjir.

Hadi Wibowo Reporter Hadi Wibowo
27 Mei 2025 | 16:54 WIB
in Sumsel
Tim Gabungan Disebut Menyetop Operasional Abadi Ogan Cemerlang: Sederet Pelanggaran dan Operasional Tanpa Izin?
WhatsappTelegramFacebook

Aktivitas pertambangan batu bara milik PT Abadi Ogan Cemerlang (AOC) yang berlokasi di Desa Gunung Kuripan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, dilaporkan dihentikan oleh pihak berwenang.

Penghentian ini dilakukan setelah tim gabungan dari Polda Sumsel dan Inspektur Tambang Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian ESDM, melakukan pemeriksaan di lapangan.

BeritaTerkait

Dekranas Pusat dan Sumsel Kolaborasi Majukan UMKM, Selvi Gibran Apresiasi Potensi Lokal

Dekranas Pusat dan Sumsel Kolaborasi Majukan UMKM, Selvi Gibran Apresiasi Potensi Lokal

2 Agustus 2025 | 00:13 WIB
Herman Deru Bangga karena Sriwijaya Expo 2025 Jadi Etalase Kriya dan Kuliner Sumsel

Herman Deru Bangga karena Sriwijaya Expo 2025 Jadi Etalase Kriya dan Kuliner Sumsel

1 Agustus 2025 | 23:06 WIB

Informasi yang berkembang di Baturaja menyebutkan bahwa langkah ini merupakan respons cepat pihak berwenang atas laporan masyarakat terkait dugaan aktivitas penambangan ilegal yang dilakukan perusahaan tersebut di atas lahan yang belum bersertifikat dan tanpa dokumen perizinan yang lengkap.

“Informasinya, tim gabungan sedang mendalami legalitas dan seluruh perizinan,” ungkap salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.

Kedatangan tim gabungan ini diduga sudah direncanakan sebelumnya. Sebab, selama ini aktivitas PT AOC sering dikeluhkan masyarakat karena menimbulkan keresahan dan diduga menyebabkan kerusakan lingkungan.

Salah seorang warga Baturaja, Nopriadi, mengaku telah mengajukan klarifikasi ke Kantor Pertanahan OKU. Dalam surat balasan yang diterimanya, lahan yang digunakan PT AOC belum memiliki sertifikat kepemilikan resmi.

Dugaan kuat pun mengarah bahwa aktivitas pengerukan selama ini berlangsung di atas lahan ilegal.

Parahnya lagi, PT AOC tetap beroperasi dan mengeruk hasil bumi tanpa dasar hukum atas tanah tersebut. Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang seharusnya menjadi prasyarat penting dalam kegiatan pertambangan juga dipertanyakan legalitasnya.

Tanpa sertifikat tanah, AMDAL yang dikeluarkan pun disinyalir cacat prosedur, bahkan ilegal.

Lebih jauh, PT AOC juga disebut-sebut melakukan penambangan dalam kawasan hutan produksi tanpa mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Tuduhan ini disampaikan oleh sejumlah aktivis dan organisasi masyarakat yang menilai keberadaan AOC telah melanggar UU Kehutanan dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang masif.

Akibat dari aktivitas pertambangan tersebut, Kabupaten OKU mengalami bencana banjir besar pada tahun 2024.

Endapan lumpur dari limbah tambang yang tidak tertangani dengan baik mengalir ke Sungai Ogan dan menyebabkan pendangkalan parah.

Lokasi tambang yang berada di kawasan resapan air memperburuk kondisi karena daya serap tanah rusak total.

Tak hanya itu, PT AOC juga diduga terlibat dalam distribusi batu bara ilegal. Beberapa waktu lalu, beredar sebuah video memperlihatkan seorang sopir truk mengaku mengangkut batu bara dari AOC dengan menunjukkan surat jalan atas nama oknum anggota Polres Way Kanan.

Dalam video berdurasi satu menit itu, sopir tersebut bahkan menyebut (mencatut) nama Kapolda Sumsel untuk memuluskan pengiriman batu bara secara ilegal—dugaan yang mengarah pada praktik “dokumen terbang”, yakni penggunaan surat jalan palsu atau menyewa legalitas perusahaan lain dalam aktifitas bisnis pertambangan.

Rentetan dugaan pelanggaran itulah yang menjadi alasan Polda Sumsel dan Dirjen Minerba turun langsung melakukan penyelidikan.

“Selama ini, kami warga OKU memang sudah resah dengan keberadaan tambang karena dampaknya terhadap lingkungan benar-benar kami rasakan. Seperti banjir besar yang kami yakini penyebabnya akibat penggarapan lahan di wilayah Ulu Sungai Ogan,” kata Ketua Himpunan Aktivis Masyarakat Republik Indonesia (HAM RI), Erhamudin.

Ia mengapresiasi langkah aparat yang menghentikan aktivitas AOC. “Penindakan ini bukan hanya bentuk keadilan bagi warga, tapi juga peringatan bagi perusahaan-perusahaan tambang lain yang semena-mena terhadap lingkungan dan aturan hukum. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,” tegasnya.

Erhamudin menambahkan, selama ini masyarakat seolah dibiarkan menghadapi sendiri dampak buruk pertambangan—mulai dari rusaknya jalan akibat angkutan batu bara, polusi debu, hingga bencana banjir yang menghanyutkan rumah dan lahan warga.

“Bencana banjir yang terjadi tahun lalu itu nyata. Kami kehilangan banyak, tapi pihak perusahaan seolah tutup mata. Jadi ketika sekarang aparat turun tangan dan menghentikan aktivitas AOC, ini adalah langkah awal yang harus dilanjutkan dengan proses hukum,” ujarnya.

Ia mendesak agar hasil pemeriksaan tim gabungan diumumkan secara transparan ke publik. Masyarakat harus mengetahui sejauh mana pelanggaran yang dilakukan perusahaan dan bagaimana proses penegakan hukumnya.

“Kami tidak ingin ini hanya jadi sandiwara hukum. Kami ingin penindakan nyata, perusahaan dihentikan operasinya sampai seluruh perizinannya benar-benar jelas dan sah. Dan kalau terbukti melanggar, harus diproses secara pidana,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kehutanan Sumsel, Susilo, menjelaskan bahwa setiap aktivitas di dalam kawasan hutan produksi wajib mengantongi IPPKH.

Hal ini sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor P.27/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. “Tanpa IPPKH, seluruh aktivitas dianggap ilegal dan melanggar hukum,” katanya.

Ia menambahkan, pelanggaran atas ketentuan tersebut dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Pelaku dapat dipidana penjara hingga 15 tahun dan denda maksimal Rp100 miliar.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, juga memberikan atensi terhadap pelaku usaha pertambangan yang melanggar aturan, termasuk perambahan kawasan hutan tanpa izin. Ia menyatakan pihaknya tengah mendata seluruh usaha pertambangan yang beroperasi di dalam kawasan hutan.

“Jika dalam pendataan nanti ditemukan pelanggaran, kami akan meminta Menteri Kehutanan menindak secara pidana. Untuk aspek perdata, akan kami tindaklanjuti di Kementerian Lingkungan Hidup,” ujarnya.

Sementara itu, Humas PT AOC, Tisna saat dikonfirmasi membenarkan adanya pemeriksaan dari tim Polda Sumsel tersebut.

“Iya benar bang, ditutup sementara, paling sekitar dua hari,” katanya dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Selasa (27/5/2025).

Ditanya mengenai materi pemeriksaan apakah terkait kelengkapan dokumen tambang, Tisna menyebut jika materi pemeriksaan seputar timbangan.

“Tim dari Polda hanya melakukan pemeriksaan timbangan karena eror. Kita hanya disuruh memperbaiki saja. Kalau terkait dokumen tidak ada masalah,” jelas Tisna.

Namun, dirinya menyebut jika salah satu permasalahan yang membuat AOC diperiksa, yakni adanya video viral pengakuan sopir angkutan batu bara yang mengaku dikawal oleh oknum polisi dan surat atau dokumen terbang.

“Selain karena timbangan eror, gara-gara video dan berita viral kemarin bang. Tapi semuanya sudah selesai,” pungkasnya.

Tags: batu baraOkuPT Abadi Ogan Cemerlang

Feed Instagram

View this profile on Instagram

Popular Science (@popsci) • Instagram photos and videos

Related Posts

Dekranas Pusat dan Sumsel Kolaborasi Majukan UMKM, Selvi Gibran Apresiasi Potensi Lokal

Dekranas Pusat dan Sumsel Kolaborasi Majukan UMKM, Selvi Gibran Apresiasi Potensi Lokal

2 Agustus 2025 | 00:13 WIB
Herman Deru Bangga karena Sriwijaya Expo 2025 Jadi Etalase Kriya dan Kuliner Sumsel

Herman Deru Bangga karena Sriwijaya Expo 2025 Jadi Etalase Kriya dan Kuliner Sumsel

1 Agustus 2025 | 23:06 WIB
Silvi Ananda Gibran Apresiasi Produk Lokal Sumsel, UMKM Semringah

Silvi Ananda Gibran Apresiasi Produk Lokal Sumsel, UMKM Semringah

1 Agustus 2025 | 19:56 WIB
Ratu Dewa Minta Festival Perahu Bidar 2025 Tertib Dibandingkan Tahun Lalu

Ratu Dewa Minta Festival Perahu Bidar 2025 Tertib Dibandingkan Tahun Lalu

1 Agustus 2025 | 11:49 WIB
TP PKK Sumsel Sosialisasikan Bahaya Pinjol, Narkoba, dan Judi Digital

TP PKK Sumsel Sosialisasikan Bahaya Pinjol, Narkoba, dan Judi Digital

31 Juli 2025 | 16:25 WIB
Pemprov Sumsel Komitmen Selesaikan Sengketa Batas Muba-Muratara

Pemprov Sumsel Komitmen Selesaikan Sengketa Batas Muba-Muratara

30 Juli 2025 | 18:27 WIB
@palembang

Trending

Memories of Murder: Misteri Kelam di Balik Pembunuhan Berantai

Me Before You: Kisah Cinta yang Mengharukan

Hati-Hati Penipuan! Contact Center Resmi Lion Group Hanya Melayani Via WhatsApp Chat di Nomor Ini

Aldiwan Haira Putra Resmi Menjabat Korsek Bawaslu Empat Lawang, Ini Sosok Profilnya

Hush Puppies Buka Gerai di Palembang Indah Mall

Nusron Wahid Rakor Bersama Kepala Daerah se-Lampung, Begini Arahannya

Kementerian ATR/BPN Dorong Capaian Skor SAKIP A demi Tingkatkan Tata Kelola dan Akuntabilitas

Berita Terbaru

Dekranas Pusat dan Sumsel Kolaborasi Majukan UMKM, Selvi Gibran Apresiasi Potensi Lokal

Dekranas Pusat dan Sumsel Kolaborasi Majukan UMKM, Selvi Gibran Apresiasi Potensi Lokal

2 Agustus 2025 | 00:13 WIB
Herman Deru Bangga karena Sriwijaya Expo 2025 Jadi Etalase Kriya dan Kuliner Sumsel

Herman Deru Bangga karena Sriwijaya Expo 2025 Jadi Etalase Kriya dan Kuliner Sumsel

1 Agustus 2025 | 23:06 WIB
Silvi Ananda Gibran Apresiasi Produk Lokal Sumsel, UMKM Semringah

Silvi Ananda Gibran Apresiasi Produk Lokal Sumsel, UMKM Semringah

1 Agustus 2025 | 19:56 WIB
Prometheus

Prometheus: Misi Menguak Asal-usul Manusia

1 Agustus 2025 | 19:11 WIB

Kulineran Bareng Plg!

@majolemak.plg

Official Partner

sumsel agensi media, sumsel, plg
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Karir
  • Kontak

Plg.co.id - Medianya Milenial & Gen Z

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Sumsel
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Sport
  • Sriwijaya FC
  • Tekno & Sains
  • Selebriti
  • Lifestyle & Health
  • Food & Travel
  • Media Sosial
  • Film
  • Foto
  • Advertorial
  • Liputan Khusus

Plg.co.id - Medianya Milenial & Gen Z

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist