• Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Karir
  • Kontak
Selasa, Desember 23, 2025
Plg.co.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Sumsel
  • Kriminal
  • Bola & Sports
  • Ekonomi
  • Selebriti
  • Lifestyle & Health
  • Food & Travel
  • Tekno & Sains
  • Film
  • Foto
  • Media Sosial
  • Liputan Khusus
  • Home
  • Nasional
  • Sumsel
  • Kriminal
  • Bola & Sports
  • Ekonomi
  • Selebriti
  • Lifestyle & Health
  • Food & Travel
  • Tekno & Sains
  • Film
  • Foto
  • Media Sosial
  • Liputan Khusus
No Result
View All Result
Plg.co.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Sumsel
  • Kriminal
  • Bola & Sports
  • Ekonomi
  • Selebriti
  • Lifestyle & Health
  • Food & Travel
  • Tekno & Sains
  • Film
  • Foto
  • Media Sosial
  • Liputan Khusus
hut kopri ke-54 banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Lifestyle & Health

Thalassophobia, Ketakutan Mendalam akan Luasnya Samudra

Lian Aka Reporter Lian Aka
7 Oktober 2025 | 08:34 WIB
in Lifestyle & Health
Thalassophobia
WhatsappTelegramFacebook

PALEMBANG – Mungkin Anda pernah merasakannya. Sensasi cemas saat melihat lautan. Melihat perairan yang terlalu dalam. Perasaan ini bisa menjadi lebih kuat. Itu bisa menjadi Thalassophobia. Thalassophobia adalah ketakutan yang kuat. Ketakutan itu terus-menerus dan tidak rasional. Ketakutan ini terjadi pada perairan dalam. Contohnya lautan luas atau danau besar.

Ketakutan ini bersumber dari kecemasan. Kecemasan akan luasnya yang tak terhingga. Itu juga karena kedalamannya yang misterius. Serta kegelapan yang tak terduga. Fobia laut dalam ini adalah masalah nyata. Ini dapat memengaruhi kehidupan seseorang. Itu termasuk dalam kategori fobia spesifik. Mari kita selami lebih jauh. Mari kita pelajari bagaimana mengatasi Thalassophobia.

BeritaTerkait

Erupsi, abu vulkanik

Bahaya Abu Vulkanik, Ancaman Senyap dari Erupsi

23 November 2025 | 09:42 WIB
cara menghilangkan stres

Cara Menghilangkan Stres: Panduan Praktis untuk Mencapai Ketenangan Mental

12 November 2025 | 20:06 WIB

Apa Itu Thalassophobia: Membedah Ketakutan Akan Kedalaman

 

Thalassophobia bukanlah sekadar takut air. Itu jauh lebih spesifik dari itu. Ketakutan ini fokus pada kedalaman. Itu fokus pada ketidakpastian perairan.

1. Apa Saja yang Terlibat

Ketakutan ini mencakup banyak hal. Misalnya, perairan yang keruh. Air yang membuat dasar tidak terlihat. Itu juga mencakup jarak yang jauh. Jarak dari daratan atau permukaan. Ketakutan akan makhluk laut yang tersembunyi. Atau ketakutan akan gelombang besar. Ini semua memicu kecemasan hebat.

2. Apa Bedanya dengan Aquaphobia

Penting untuk membedakan dua fobia ini. Thalassophobia berbeda dari aquaphobia. Aquaphobia adalah fobia air secara umum. Itu termasuk takut mandi atau minum air. Sedangkan Thalassophobia hanya pada kedalaman. Ia fokus pada luasnya samudra. Seseorang bisa nyaman berenang. Namun, ia takut pada lautan terbuka.

Kemungkinan Penyebab Thalassophobia

Fobia, termasuk Thalassophobia, berakar kompleks. Itu melibatkan gabungan faktor. Faktor-faktor genetik dan lingkungan.

1. Pengalaman Traumatis

Seringkali, fobia berakar pada trauma. Trauma yang terkait dengan air dalam. Contohnya hampir tenggelam saat kecil. Bisa juga melihat kecelakaan kapal. Otak menghubungkan air dalam. Ia menghubungkan dengan bahaya besar. Ini menciptakan respons rasa takut. Respons yang otomatis dan kuat.

2. Faktor Evolusi dan Budaya

Secara evolusi, kita takut pada hal tak dikenal. Lautan dalam adalah wilayah asing. Wilayah yang di luar kendali manusia. Ini adalah ketakutan yang wajar. Ketakutan akan predator tak terlihat. Faktor budaya juga berpengaruh. Film horor sering menampilkan bahaya laut. Film tentang hiu atau monster laut.

3. Warisan Genetik dan Belajar Sosial

Beberapa orang mungkin rentan genetik. Mereka rentan terhadap kecemasan tinggi. Mereka lebih mudah mengembangkan fobia. Selain itu, melihat orang tua takut laut. Itu juga dapat mengajarkan ketakutan. Ini adalah proses belajar sosial.

Gejala: Manifestasi Fisik dan Mental

Gejala Thalassophobia sangat nyata. Mereka memengaruhi tubuh dan pikiran. Gejala ini muncul saat pemicu ada.

1. Reaksi Kecemasan Hebat

Individu mengalami ketakutan hebat. Ketakutan itu tidak sebanding dengan bahaya. Ini bisa terjadi hanya dengan memikirkan laut. Atau saat melihat gambar lautan dalam. Mereka akan menghindari situasi. Situasi yang melibatkan air dalam. Penghindaran ini mengganggu hidup.

2. Gejala Fisik Akut

Kecemasan bisa memicu gejala fisik. Gejala ini mirip serangan panik. Penderita bisa berkeringat dingin. Mereka bisa merasa pusing dan mual. Detak jantung menjadi sangat cepat. Mereka juga mengalami sesak napas. Gejala ini sangat menakutkan. Ini adalah ciri khas fobia spesifik yang kuat.

Perlakuan: Mengatasi Fobia Secara Bertahap

Kabar baiknya adalah Thalassophobia dapat ditangani. Ada berbagai metode yang efektif. Penanganan ini fokus pada akar masalah. Itu fokus pada mengubah respons otak.

1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Terapi CBT adalah pengobatan utama. Selain itu, Terapi ini membantu individu memahami. Memahami pola pikir mereka. Mereka belajar mengidentifikasi. Mengidentifikasi pikiran negatif irasional. Kemudian, mereka belajar mengubahnya. Mengubah menjadi respons yang lebih sehat. Ini mengurangi tingkat kecemasan.

2. Terapi Pemaparan (Exposure Therapy)

Terapi ini sangat efektif untuk fobia. Individu dihadapkan pada ketakutan mereka. Itu dilakukan secara bertahap. Itu juga dilakukan dalam lingkungan aman. Awalnya mungkin melihat gambar laut. Kemudian, mungkin video lautan.

Akhirnya, mungkin berdiri dekat air. Terapi pemaparan mengajarkan otak. Ia mengajarkan bahwa pemicu itu tidak berbahaya. Ini adalah proses desensitisasi yang penting.

3. Latihan Kesadaran dan Pernapasan

Latihan kesadaran (mindfulness) membantu. Itu membantu penderita tetap fokus. Fokus pada saat ini. Latihan pernapasan juga sangat vital. Itu membantu mengendalikan gejala fisik. Mengendalikan detak jantung dan sesak napas. Ini adalah cara mengatasi Thalassophobia yang praktis.

Informasi Tambahan: Komplikasi dan Dukungan

Thalassophobia bisa berdampak besar. Dampak pada kualitas hidup seseorang.

1. Komplikasi Penghindaran

Penghindaran menjadi komplikasi utama. Penderita mungkin menolak naik kapal. Menolak berlibur ke pantai. Bahkan menolak tinggal di dekat air. Penghindaran ini membatasi pilihan. Itu membatasi kesempatan hidup. Ini membuat dunia terasa lebih kecil.

2. Mencari Dukungan yang Tepat

Dukungan sosial sangat diperlukan. Bicaralah dengan orang terpercaya. Orang yang dapat memahami Anda. Jangan merasa malu atau sendirian. Fobia adalah kondisi umum. Bergabung dengan kelompok dukungan juga membantu. Itu memberi rasa kebersamaan.

3. Pemanfaatan Teknologi VR

Saat ini, teknologi membantu terapi. Terapi dengan Virtual Reality (VR) sering digunakan. VR menciptakan lingkungan laut. Lingkungan yang sepenuhnya terkontrol. Ini adalah langkah awal yang aman. Langkah sebelum pemaparan nyata. Penanganan fobia terus berkembang.

Pada akhirnya, Thalassophobia adalah tantangan. Tantangan yang kuat namun dapat diatasi. Ini adalah ketakutan irasional. Ketakutan akan misteri lautan dalam. Ketakutan yang dapat dikelola dengan baik.

Memahami arti Thalassophobia adalah langkah awal. Itu adalah langkah menuju pemulihan. Dengan terapi CBT dan pemaparan. Siapa pun dapat mengubah respons. Mengubah respons terhadap air dalam. Jangan biarkan ketakutan ini membatasi Anda. Cari bantuan profesional yang tepat. Anda bisa mengatasi Thalassophobia ini. Anda bisa menemukan kedamaian. Kedamaian saat melihat cakrawala samudra.

Tags: KetakutanThalassophobia

Feed Instagram

View this profile on Instagram

Popular Science (@popsci) • Instagram photos and videos

Related Posts

Erupsi, abu vulkanik

Bahaya Abu Vulkanik, Ancaman Senyap dari Erupsi

23 November 2025 | 09:42 WIB
cara menghilangkan stres

Cara Menghilangkan Stres: Panduan Praktis untuk Mencapai Ketenangan Mental

12 November 2025 | 20:06 WIB
Manfaat Susu Almond

Manfaat Susu Almond, Rendah Kalori untuk Gaya Hidup Modern

10 November 2025 | 21:26 WIB
Air Rebusan Jahe, Manfaat Air Rebusan Jahe

Air Rebusan Jahe: Rahasia Kesehatan Tradisional

9 November 2025 | 21:27 WIB
Sarung Tradisional

Sarung: Warisan Budaya Nusantara, Dari Tradisi hingga Fesyen Kontemporer

7 November 2025 | 10:20 WIB
manfaat lari pagi

Manfaat Lari Pagi: Kunci Hidup Sehat, Bahagia, dan Produktif Setiap Hari

5 November 2025 | 07:47 WIB
@palembang

Trending

Escape: Ketika Penculikan Berubah Menjadi Pelarian

Review Mouse (2021), Drakor Psikopat Penuh Misteri

A Strange House: Menguak Misteri Rumah Aneh Bersama YouTuber Okultisme

The Great Flood: Film Bencana Fiksi Ilmiah Baru dari Netflix

Diduga Tersinggung Candaan, Karyawan OKI Pulp Ditusuk Rekan Kerja

PT Sago Nauli, Jejak Perkebunan Kelapa Sawit dengan Komitmen Kemitraan

Hati-Hati Penipuan! Contact Center Resmi Lion Group Hanya Melayani Via WhatsApp Chat di Nomor Ini

Info Terbaru

Buka Rakernis Sekretariat Jenderal, Irjen ATR/BPN Sampaikan Peran Strategis Staf Tata Usaha sebagai Pengawas Internal

Buka Rakernis Sekretariat Jenderal, Irjen ATR/BPN Sampaikan Peran Strategis Staf Tata Usaha sebagai Pengawas Internal

22 Desember 2025 | 21:26 WIB
Kementerian ATR/BPN Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-97

Kementerian ATR/BPN Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-97

22 Desember 2025 | 19:57 WIB
Diduga Tersinggung Candaan, Karyawan OKI Pulp Ditusuk Rekan Kerja

Diduga Tersinggung Candaan, Karyawan OKI Pulp Ditusuk Rekan Kerja

22 Desember 2025 | 18:01 WIB
Pemerintah Mulai Relokasi Masyarakat dari Taman Nasional Tesso Nilo

Pemerintah Mulai Relokasi Masyarakat dari Taman Nasional Tesso Nilo

21 Desember 2025 | 20:43 WIB
Pendeta Apresiasi Dukungan Kementerian ATR/BPN dalam Sertipikasi Tanah Rumah Ibadah

Pendeta Apresiasi Dukungan Kementerian ATR/BPN dalam Sertipikasi Tanah Rumah Ibadah

21 Desember 2025 | 19:13 WIB
Reforma Agraria Lahirkan Regenerasi dan Kreativitas Petani Muda di Desa Soso

Reforma Agraria Lahirkan Regenerasi dan Kreativitas Petani Muda di Desa Soso

21 Desember 2025 | 19:05 WIB

Kulineran Bareng Plg!

@majolemak.plg

Official Partner

sumsel agensi media, sumsel, plg
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Karir
  • Kontak

Plg.co.id - Medianya Milenial & Gen Z

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Sumsel
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Sport
  • Sriwijaya FC
  • Tekno & Sains
  • Selebriti
  • Lifestyle & Health
  • Food & Travel
  • Media Sosial
  • Film
  • Foto
  • Advertorial
  • Liputan Khusus

Plg.co.id - Medianya Milenial & Gen Z

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist