PALEMBANG – Teori empat temperamen adalah teori yang membagi manusia ke dalam empat tipe utama, adapun tipe kepribadian tersebut diantaranya Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Phlegmatis.
Pada dasarnya, teori empat temperamen dimulai dari Hippocrates. Ia adalah seorang dokter Yunani kuno. Sekitar tahun 460 SM, ia memiliki keyakinan. Ia percaya bahwa tubuh manusia mengandung empat cairan utama. Cairan ini disebut humor. Setiap humor berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Dengan demikian, cairan ini juga memengaruhi kepribadian seseorang.
Kemudian, seorang filsuf dan dokter Romawi bernama Galen mengembangkan teori ini. Ia hidup sekitar abad ke-2 Masehi. Galen menghubungkan setiap humor dengan temperamen tertentu. Oleh karena itu, lahirnya istilah-istilah yang kita kenal sekarang. Teori Galen menjadi sangat populer, bahkan bertahan selama berabad-abad. Teori ini juga menjadi dasar dalam dunia medis.
Mengenal Empat Tipe Temperamen Secara Mendalam
Berikut adalah penjelasan setiap tipe dalam teori empat temperamen. Masing-masing memiliki ciri khas. Ini adalah karakteristik yang membedakan mereka.
1. Sanguinis – Sang Populer dan Ceria
Sanguinis dikenal sebagai orang yang ekstrovert. Mereka sangat optimis. Mereka juga suka bersosialisasi. Sanguinis senang berada di tengah banyak orang. Mereka juga adalah sosok yang impulsif. Humor yang berkaitan dengan Sanguinis adalah darah. Mereka adalah orang yang penuh energi. Namun, mereka juga mudah bosan.
2. Koleris – Sang Pemimpin yang Ambisius
Kemudian, ada tipe Koleris. Mereka adalah pemimpin yang dominan. Sangat ambisius dan juga memiliki tekad yang kuat. Koleris selalu ingin mencapai tujuan. Di sisi lain, mereka juga cenderung cepat marah. Humor yang berkaitan dengan Koleris adalah empedu kuning. Dengan demikian, mereka adalah sosok yang tegas.
3. Melankolis – Sang Analitis dan Sensitif
Selanjutnya, kita punya Melankolis. Mereka adalah pemikir yang mendalam. Mereka cenderung introvert dan analitis. Melankolis sangat perfeksionis. Mereka suka detail kecil. Namun, mereka juga sangat sensitif. Humor yang berkaitan dengan Melankolis adalah empedu hitam. Oleh karena itu, mereka sering merenung.
4. Phlegmatis – Sang Damai dan Stabil
Terakhir, ada Phlegmatis. Mereka dikenal sangat tenang dan damai. Mereka juga adalah sosok yang sabar. Phlegmatis sering kali menjadi penengah dalam konflik. Mereka memiliki sifat diplomatik. Humor yang berkaitan dengan Phlegmatis adalah dahak. Mereka cenderung santai. Namun, mereka juga kurang termotivasi.
Relevansi Teori Temperamen Saat Ini
Meskipun sudah kuno, teori empat temperamen masih relevan. Teori ini menjadi dasar bagi banyak sistem kepribadian. Tentu saja, teori ini tidak lagi digunakan. Teori ini tidak digunakan dalam psikologi modern. Para psikolog modern menggunakan metode lain. Contohnya, teori Big Five dan MBTI.
Namun demikian, konsep temperamen tetap berguna. Ini membantu kita memahami diri sendiri. Selain itu, ini juga membantu kita memahami orang lain. Teori ini juga memberi kita kerangka. Kerangka untuk melihat perbedaan antar manusia.
Sejarah teori empat temperamen adalah perjalanan yang panjang. Teori ini berakar dari Hippocrates dan Galen. Empat tipe utama, Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Phlegmatis. Mereka dihubungkan dengan humor tubuh. Meskipun kuno, teori ini tetap relevan. Ini menjadi dasar pemahaman kita. Jadi, ini adalah sejarah yang menarik.