PALEMBANG – Banyak orang mengira ADHD hanya terjadi pada anak-anak. Kenyataannya, kondisi ini seringkali berlanjut hingga dewasa. Gangguan ini dikenal sebagai ADHD pada orang dewasa (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder). Gejalanya pun bisa berbeda dan lebih terselubung.
Kondisi ini adalah gangguan neurodevelopmental. Artinya, ini berkaitan dengan perkembangan otak. Akibatnya, ADHD memengaruhi fungsi eksekutif seseorang. Misalnya, seperti kemampuan merencanakan dan fokus. Oleh karena itu, penting untuk memahaminya secara mendalam.
Gejala Umum ADHD
Gejala ADHD pada orang dewasa tidak selalu berupa lari-larian. Gejalanya seringkali lebih internal dan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Gejala ini bisa dibagi menjadi tiga kategori utama.
1. Kesulitan Fokus (Inattentiveness)
Ini adalah gejala inti yang paling umum. Kesulitan fokus ini bukan berarti malas. Namun, ini adalah perjuangan nyata untuk mempertahankan perhatian.
Akibatnya, orang dewasa dengan ADHD sering menunda pekerjaan. Mereka juga sangat mudah teralihkan oleh hal-hal kecil. Lebih lanjut, mereka sering kehilangan barang. Menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir pun terasa sangat sulit.
2. Hiperaktivitas yang Terselubung
Hiperaktivitas pada orang dewasa jarang terlihat jelas. Bentuknya bukan lagi memanjat atau berlarian. Sebaliknya, hiperaktivitas ini bersifat internal.
Misalnya, perasaan gelisah yang konstan. Mereka mungkin sering mengetuk-ngetukkan jari atau kaki. Selain itu, mereka bisa berbicara sangat cepat. Duduk diam tanpa melakukan apa pun terasa seperti sebuah siksaan bagi mereka.
3. Impulsivitas dan Regulasi Emosi
Selanjutnya, ada impulsivitas. Hal ini menyebabkan seseorang bertindak tanpa berpikir panjang. Keputusan besar sering dibuat secara tiba-tiba. Misalnya, berhenti kerja atau berbelanja boros.
Lebih dari itu, impulsivitas ini memengaruhi emosi. Oleh karena itu, regulasi emosi menjadi sangat sulit. Mereka bisa mengalami perubahan suasana hati yang cepat. Reaksi terhadap penolakan atau kritik pun bisa terasa sangat menyakitkan.
Mendiagnosis ADHD pada Orang Dewasa
Mendapatkan diagnosis bisa menjadi langkah yang melegakan. Akhirnya, ada penjelasan untuk semua kesulitan yang dialami. Namun, prosesnya tidak bisa dilakukan sendiri.
Anda perlu menemui profesional kesehatan mental. Misalnya, seperti psikiater atau psikolog. Mereka akan melakukan evaluasi yang komprehensif.
Proses diagnosis ADHD pada orang dewasa biasanya meliputi wawancara mendalam. Anda juga akan diminta mengisi kuesioner. Selain itu, riwayat masa kecil Anda akan ditinjau. Hal ini penting untuk memastikan gejalanya sudah ada sejak dulu.
Pilihan Penanganan dan Terapi
Setelah diagnosis ditegakkan, ada banyak jalan bantuan. ADHD sangat bisa dikelola dengan strategi yang tepat. Tujuannya adalah untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Terapi adalah salah satu pilar utama penanganan. CBT (Cognitive Behavioral Therapy) sangat efektif. Terapi ini membantu individu mengenali pola pikir negatif. Kemudian, terapis akan membantu membangun strategi dan kebiasaan baru yang lebih sehat.
Penggunaan Obat-obatan
Dalam banyak kasus, obat-obatan bisa sangat membantu. Obat ini diresepkan langsung oleh psikiater. Fungsinya untuk membantu meningkatkan fokus dan mengurangi impulsivitas.
Ada dua jenis utama obat, yaitu stimulan dan non-stimulan. Tentu saja, penggunaan obat harus selalu di bawah pengawasan dokter. Dengan demikian, efektivitas dan efek sampingnya bisa dipantau.
Coaching dan Dukungan
Selain terapi formal, ada juga ADHD Coach. Mereka membantu individu secara praktis. Misalnya, dalam hal manajemen waktu dan organisasi. Dukungan dari kelompok atau komunitas juga sangat berharga.
Strategi Mengelola ADHD Sehari-hari
Selain penanganan profesional, ada banyak hal yang bisa dilakukan sendiri. Membangun kebiasaan baru bisa membuat perbedaan besar.
Pertama, ciptakan rutinitas yang konsisten. Otak ADHD menyukai struktur yang jelas. Selanjutnya, gunakan alat bantu seperti alarm, kalender, atau aplikasi pengingat.
Kemudian, pecah tugas besar menjadi beberapa langkah kecil. Hal ini membuat pekerjaan terasa tidak terlalu menakutkan. Yang terpenting, pastikan Anda cukup tidur, berolahraga teratur, dan makan makanan bergizi.
Hidup Berdampingan dengan ADHD
Pada akhirnya, hidup dengan ADHD memiliki tantangannya sendiri. Namun, ini bukanlah sebuah kegagalan karakter. Ini adalah kondisi medis yang nyata dan bisa dikelola.
Mendapatkan diagnosis ADHD pada orang dewasa seringkali menjadi titik balik. Ini adalah langkah pertama menuju pemahaman diri dan pengelolaan yang lebih baik. Dengan dukungan dan strategi yang tepat, individu dengan ADHD bisa meraih potensi penuh mereka dan hidup dengan sukses.
