PALEMBANG – Kita sering mendengar istilah gaya kasual. Kata ini identik dengan suasana santai dan tidak formal. Namun, seringkali kita juga melihat penulisan dalam bahasa Inggrisnya, yaitu casual. Keduanya terlihat sama, bahkan sering digunakan secara bergantian.
Meskipun begitu, sebenarnya ada perbedaan makna dan konteks di antara keduanya. Perbedaan ini memang tipis, namun sangat penting untuk dipahami. Oleh karena itu, mari kita bedah tuntas. Dengan demikian, Anda dapat menjadi komunikator yang lebih presisi dan efektif.
Akar Kata dan Definisi Dasar
Untuk memahami perbedaannya, kita perlu melihat asal-usulnya. Setiap kata membawa jejak sejarah dan maknanya sendiri.
Asal-Usul Kata Casual
Kata casual berasal dari bahasa Inggris. Berakar dari bahasa Latin, yaitu casus. Kata ini berarti “kebetulan” atau “kejadian”.
Oleh karena itu, makna asli casual sangatlah luas. Ia tidak hanya berarti santai atau tidak formal. Lebih dari itu, ia juga dapat berarti tidak terencana, sambil lalu, atau acuh tak acuh.
Kasual dalam Bahasa Indonesia
Di sisi lain, kata kasual adalah bentuk serapan resmi. Kata ini sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Artinya, ini adalah ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia formal.
Namun, saat diserap, maknanya mengalami penyempitan. Makna utama kasual dalam bahasa Indonesia adalah santai. Terutama, dalam konteks penampilan atau gaya berpakaian yang tidak resmi.
Perbedaan Konteks yang Paling Mendasar
Perbedaan nuansa makna ini menjadi sangat jelas. Terutama, saat kita melihat penggunaannya dalam berbagai konteks.
Dalam Dunia Mode dan Pakaian
Ini adalah konteks di mana kedua kata paling sering dianggap sama. “Gaya kasual” dan “casual look” merujuk pada hal yang sama. Keduanya menggambarkan gaya berpakaian yang santai.
Misalnya, seperti penggunaan kaus, celana jins, dan sepatu kets. Gaya ini mengutamakan kenyamanan untuk aktivitas sehari-hari. Jadi, dalam konteks ini, perbedaannya nyaris tidak ada.
Dalam Konteks Hubungan Antarpersonal
Selanjutnya, kita masuk ke konteks hubungan. Dalam bahasa Inggris, ada istilah “casual relationship“. Istilah ini merujuk pada hubungan tanpa komitmen yang mendalam.
Di Indonesia, istilah “hubungan kasual” juga mulai sering digunakan. Akan tetapi, istilah bahasa Inggrisnya seringkali terasa lebih spesifik. Ia lebih lugas dalam menggambarkan hubungan yang tidak serius.
Dalam Dunia Kerja dan Profesional
Kemudian, ada konteks pekerjaan. Ada istilah “casual worker“. Ini merujuk pada pekerja tidak tetap, pekerja lepas, atau harian. Maknanya adalah pekerja yang dipekerjakan sesuai kebutuhan saja.
Di Indonesia, padanannya adalah “pekerja lepas” atau “tenaga harian”. Meskipun “pekerja kasual” dapat digunakan, istilah lain lebih lazim. Di sinilah makna “tidak tetap” dari casual lebih terasa.
Dalam Konteks Bahasa dan Percakapan
Terakhir, ada konteks penggunaan bahasa. Frasa “casual conversation” berarti percakapan yang santai dan tidak formal. Percakapan ini terjadi antar teman atau keluarga.
Sebaliknya, frasa “percakapan kasual” memang benar secara tata bahasa. Namun, frasa “percakapan santai” jauh lebih umum dan terdengar lebih alami di telinga penutur bahasa Indonesia.
Nuansa Makna yang Sering Terlewatkan
Perbedaan paling signifikan terletak pada cakupan maknanya. Kata casual dalam bahasa Inggris memiliki nuansa yang tidak dimiliki oleh kata kasual.
Makna Luas dari Casual
Kata casual menggambarkan sesuatu yang dilakukan sambil lalu dan tanpa perencanaan. Misalnya, frasa “a casual glance“. Ini berarti pandangan sepintas atau sambil lalu. Contoh lain adalah “a casual remark“. Ini berarti sebuah komentar yang dilontarkan tanpa dipikirkan secara mendalam.
Lebih lanjut, ada juga “a casual acquaintance“. Ini berarti seseorang yang Anda kenal, tetapi tidak terlalu akrab. Nuansa-nuansa seperti inilah yang tidak dapat digantikan oleh kata kasual.
Makna Spesifik dari “Kasual”
Seperti yang sudah dibahas, makna kasual di Indonesia lebih sempit. Penggunaannya sangat terfokus pada gaya. Baik itu gaya berpakaian, suasana acara, atau dekorasi.
Kata ini hampir selalu menjadi sinonim dari “santai” atau “tidak resmi”. Selain itu, jarang sekali digunakan untuk menggambarkan tindakan yang “sambil lalu” atau “kebetulan”.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Kata Kasual dan Casual?
Setelah memahami perbedaannya, kini saatnya praktik. Kapan kita harus menggunakan ejaan baku? Dan kapan kita boleh menggunakan kata aslinya?
Kapan Menggunakan “Kasual”
Gunakanlah kata kasual dalam tulisan berbahasa Indonesia yang formal. Misalnya, dalam artikel berita, makalah akademis, atau dokumen resmi. Ini adalah bentuk yang benar menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Kapan Menggunakan “Casual”
Di sisi lain, kata casual lebih sering muncul dalam konteks informal. Misalnya, dalam percakapan sehari-hari yang mencampur bahasa (code-mixing).
Selain itu, kata casual sering dipakai untuk bahasa marketing. Terutama, yang menargetkan audiens muda. Penggunaannya memberikan kesan yang lebih modern dan internasional.
Pada akhirnya, kedua kata ini memiliki tempatnya masing-masing. Tidak ada yang salah atau benar secara absolut. Kuncinya terletak pada pemahaman konteks.
“Kasual” adalah bentuk baku bahasa Indonesia. Maknanya lebih sempit dan sangat lekat dengan gaya “tidak formal”. Sebaliknya, casual adalah kata asli dari bahasa Inggris. Maknanya jauh lebih luas dan bernuansa.
Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat berkomunikasi dengan lebih baik. Anda dapat memilih kata yang paling tepat sesuai audiens dan tujuan Anda. Memilih kata kasual yang tepat adalah cerminan dari pemahaman bahasa yang mendalam.