Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumse) Cik Ujang, mengungkapkan alasan dirinya tidak memilih menghidupkan kembali Sriwijaya FC.
Kekhawatiran terkait beban tunggakan menjadi pertimbangan utama untuk membentuk klub sepak bola baru di Sumsel.
“Saya takut untuk menghidupkan Sriwijaya FC karena khawatir ada tunggakan-tunggakan lama yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Jadi lebih baik kita buat klub baru agar lebih bersih dan terencana,” ujar Cik Ujang, Rabu (5/3/2025).
Cik Ujang menegaskan bahwa pembentukan klub baru ini bukan untuk menjatuhkan Sriwijaya FC, melainkan untuk menciptakan persaingan sehat demi memajukan sepak bola di Sumsel.
Ia mencontohkan Pulau Jawa yang memiliki lebih dari satu klub dalam satu kabupaten, seperti Lamongan.
“Dengan adanya dua klub di Sumsel, kita berharap ada kompetisi yang positif. Ini bukan persaingan untuk menjatuhkan, tapi untuk sama-sama maju agar Sumsel bisa lebih diperhitungkan di kancah olahraga nasional,” tambahnya.
Meski baru sebatas wacana, Cik Ujang memastikan bahwa rencana ini akan diseriusi tahun ini.
Ia berharap masyarakat dapat menerima kehadiran klub baru tersebut dan mendukung upaya memajukan sepak bola Sumsel.
“Kita belum melakukan persiapan, ini masih dalam tahap rencana. Namun kami optimistis, dengan dukungan masyarakat, klub ini bisa menjadi kekuatan baru di sepak bola Indonesia,” tutupnya.