PALEMBANG – Di antara banyak isotop berbahaya, ada satu yang menonjol. Namanya adalah Cesium-137 (Cs-137). Cesium-137 adalah isotop radioaktif buatan manusia. Selain itu, Cs-137 lahir dari proses fisi nuklir. Dan itu terjadi di dalam reaktor nuklir. Atau dari uji coba senjata nuklir masa lalu. Isotop ini sangat dicermati. Bukan tanpa sebab, melainkan karena sifatnya yang unik serta sifanya yang membuatnya mudah menyebar.
Cs-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun. Dengan memancarkan radiasi beta dan gamma. Sifat kimianya larut dalam air. Oleh karena itu, Cs-137 dapat menyebar cepat. Baik itu melalui lingkungan dan air tanah. Bahkan, Cs-137 dapat masuk ke rantai makanan. Mari kita bahas lebih lanjut dan kita pahami sifat serta bahayanya. Termasuk kaitannya dengan kasus Cikande Serang Banten.
I. Sifat Kimia dan Fisika Cesium-137
Untuk memahami bahayanya, kita harus tahu sifatnya. Sifat unik dari Cesium-137 ini.
1. Sumber dan Proses Pembentukan
Cesium-137 adalah produk sampingan dari fisi nuklir. Reaksi pembelahan inti atom berat. Biasanya Uranium-235 atau Plutonium-239. Isotop ini dihasilkan dalam jumlah besar. Itu dihasilkan di reaktor nuklir komersial. Selain itu, Cs-137 juga dilepaskan saat kecelakaan nuklir. Contohnya kasus Chernobyl atau Fukushima.
2. Waktu Paruh dan Daya Tahan Radiasi
Waktu Paruh Cs-137 adalah sekitar 30 tahun. Ini berarti, butuh waktu yang lama. Butuh sekitar 30 tahun untuk meluruh separuh. Karena waktu paruhnya panjang, dampaknya lama. Bahkan dapat mencemari lingkungan selama ratusan tahun. Sehingga membuat penanganan limbahnya sangat rumit.
3. Jenis Emisi Radiasi yang Dipancarkan
Cs-137 mengalami peluruhan radioaktif. Dengan memancarkan dua jenis radiasi utama. Pertama adalah partikel beta yang energik. Partikel beta kemudian menjadi sinar gamma yang sangat kuat. Sinar gamma inilah yang paling berbahaya. Bahkan memiliki daya tembus sangat tinggi. Sinar ini dapat merusak sel tubuh dalam.
4. Sifat Kimia dan Penyerapan Biologis
Secara kimiawi, Cesium mirip Kalium (Potassium). Kalium adalah unsur penting bagi tubuh. Karena kemiripan ini, Cs-137 mudah diserap tubuh. Ia diserap oleh sel, otot, dan organ. Ini memungkinkannya menyebar cepat. Itu menyebar ke seluruh tubuh setelah paparan.
II. Aplikasi Cs-137: Sisi Bermanfaat di Balik Bahaya
Meskipun berbahaya, isotop ini juga berguna. Itu dimanfaatkan dalam beberapa aplikasi.
1. Aplikasi di Bidang Medis
Cesium-137 dulunya digunakan secara luas. Seperti pada terapi kanker (brachytherapy). Hal itu terjadi sebelum digantikan oleh Iridium-192. Radiasi gamma-nya dimanfaatkan dan digunakan untuk membunuh sel tumor.
2. Penggunaan dalam Industri
Dalam industri, Cs-137 digunakan sebagai sumber. Sumber kalibrasi untuk instrumen radiasi. Ia juga digunakan dalam alat pengukur densitas. Alat ini digunakan dalam pengeboran. Atau dalam pengukuran ketebalan material. Aplikasi industri Cs-137 harus diawasi ketat.
III. Bahaya, Risiko, dan Penumpukan dalam Tubuh
Sifat mudah larut dan waktu paruh panjang sangat berisiko.
1. Risiko Kesehatan Jangka Panjang dan Pendek
Paparan radiasi tingkat tinggi dapat mematikan. Dosis tinggi merusak DNA secara masif. Ini menyebabkan Acute Radiation Syndrome. Dalam jangka panjang, paparan Cs-137 meningkatkan risiko. Itu meningkatkan risiko mutasi DNA. Mutasi ini memicu kanker. Terutama kanker tiroid dan leukemia.
2. Penumpukan dan Dosis Internal
Karena mirip Kalium, Cs-137 menumpuk di otot. Ia menyebar ke jaringan lunak. Begitu masuk, ia terus memancarkan radiasi. Radiasi ini merusak jaringan internal. Zat ini tetap berada di tubuh. Ia bertahan sampai dikeluarkan secara alami. Atau dibantu dengan obat khusus.
3. Dampak Lingkungan dan Rantai Makanan
Karena larut air, Cs-137 mencemari air. Ia mencemari tanah dan vegetasi. Ia dapat masuk ke rantai makanan. Itu terjadi melalui tanaman dan ternak. Ini menciptakan risiko kontaminasi luas. Kontaminasi pada seluruh ekosistem.
IV. Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande Serang Banten
Kasus kebocoran radioaktif pernah terjadi dan ini melibatkan Cesium-137. Itu terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.
1. Deteksi dan Tingkat Paparan Tinggi
Kontaminasi radioaktif Cikande ini sangat mengejutkan. Tingkat radiasi yang terdeteksi ekstrem. Itu mencapai ratusan ribu kali lipat. Jauh lebih tinggi dari radiasi alamiah. Temuan ini memicu respons cepat. Respons dari pemerintah dan BAPETEN.
2. Korban dan Penanganan Medis
Beberapa pekerja di kawasan industri itu positif. Mereka terdeteksi terpapar radionuklida Cs-137. Mereka menerima penanganan medis intensif. Termasuk pemberian Prussian Blue pill. Obat ini membantu meluruhkan Cesium-137. Obat itu meluruhkannya keluar dari tubuh.
3. Sumber Kontaminasi dan Penyelidikan
Sumber kontaminasi masih diselidiki. Penyelidikan melibatkan BRIN dan Polri. Diduga kuat berasal dari scrap metal impor. Scrap metal yang terkontaminasi Cs-137. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan limbah. Pengawasan limbah radioaktif impor.
4. Dekontaminasi dan Relokasi Warga
Pemerintah segera melakukan dekontaminasi. Dekontaminasi di 10 titik tercemar. Semua warga yang ada di zona merah disarankan untuk di relokasi sementara sampai lokasi dinyatakan aman. Kasus Cikande menjadi alarm keras. Alarm untuk sistem pengawasan nuklir nasional.
Cesium-137 adalah isotop ganda. Ia memiliki manfaat teknologi medis. Namun, ia membawa risiko lingkungan besar. Risiko yang bertahan lama karena waktu paruhnya. Sifatnya yang larut air membuatnya berbahaya. Itu membuatnya menjadi ancaman kontaminasi global.
Kontaminasi Cs-137 di Cikande adalah bukti nyata. Pengawasan ketat adalah mutlak perlu. Selain itu, harus ditingkatkan lagi penanganan terhadap bahan radioaktif . Ini demi keselamatan kesehatan publik. Dan juga demi menjaga kelestarian lingkungan.