CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta resmi mundur dari pengelolaan langsung Sriwijaya FC setelah adanya desakan dari manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM).
Anggoro, yang selama ini mengambil peran aktif dalam menyelamatkan SFC menyatakan mundur per tanggal 15 Januari 2025.
“Mulai hari ini saya tidak lagi terlibat langsung mengurus Sriwijaya FC, sesuai desakan PT SOM. Kami butuh figur yang mampu mengendalikan situasi dan memastikan SFC bertahan di liga,”ujar Anggoro.
Kondisi internal SFC yang kacau balau menjadi perhatian serius, terlebih menjelang playoff degradasi yang dijadwalkan pada 19 Januari 2025.
Anggoro menyebut bahwa dirinya hanya membantu koordinasi karena keadaan mendesak, namun tugas tersebut kini selesai.
“Tugas terakhir saya adalah mendatangkan enam pemain baru untuk memperkuat tim. Mulai hari ini, saya kembali ke peran awal sebagai investor saja,”tegasnya.
Selain masalah internal, SFC juga menghadapi kendala serius terkait gaji pemain. Anggoro mengungkapkan bahwa pembayaran gaji saat ini menggunakan uang pinjaman karena sponsor belum memberikan dukungan finansial.
“Bank Sumsel Babel menunggu Gubernur terpilih dilantik, sementara sponsor lain hanya sebatas berjanji tanpa realisasi. Ini membuat gaji pemain terpaksa dibayar dari dana investor Digi Sport Asia,” paparnya.
Anggoro menyayangkan kurangnya dukungan sponsor yang menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji pemain.
Ia percaya bahwa jika sejak awal sponsor memberikan dukungan penuh, masalah finansial SFC bisa diatasi dengan lebih baik.