pertama.
Namun masih ada beberapa kendala diantaranya: Pada proyek Tanabangka, Bajeng Barat Dikarenakan sudah masuk musim kemarau, maka tidak ada air yang mengairi areal pesawahan. Untuk menghadapi kekeringan akibat musim kemarau petani menggunakan pompa irigasi air tanah dangkal hasil swadaya petani. Karakteristik wilayah pertanian gowa yang mengandalkan air hujan sebagai pengairan utama maka dibutuhkan embung atau long storage sebagai penyimpan air dan dapat digunakan pada musim kemarau.
Sementara pada proyek Damparit Benteng Somba Opu, pembangunan Dam Parit dibatalkan, dikarenakan jaringan irigasi sekunder yang menyalurkan ke jaringan irigasi tersier tidak mengaliri air sepanjang tahun, sehingga pembangunan dam parit tidak dapat dimanfaatkan pada musim kemarau.
Pada Proyek RJIT Bonto Kassi, Galesong Selatan, Takalar, sawah petani mengalami kekeringan dan hanya mengandalkan irigasi pompa air dangkal hasil swadaya kelompok tani. Hasil penelusuran tim di lapangan, didapatkan informasi bahwa tersumbatnya saluran tersier tersebut akibat adanya timbunan material bekas tambang galian C di Desa Sawakong yang menutup saluran irigasi sekunder, sehingga air dari DI Bisua tidak dapat mengalir ke irigasi tersier.
Jalur irigasi sekunder tersebut dijadikan jalan untuk dilalui alat berat penggali tanah dan setelah melakukan penggalian tidak dikembalikan/ dibersihkan saluran irigasi yang tertimbun material.
Dalam 2 kegiatan diatas, Satgassus didampingi oleh Jajaran Pemda serta Kontraktor terkait, diantaranya: Untuk RSUD Poso didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Yoppy Soleman, Kepala Inspektorat beserta Jajaran. Pelaksana kegiatan PT. Jaya Semanggi Enjiniring, dan Konsultan perencanaan PT. Pandu Persada. Sedangkan di Kabupaten Gowa, dampingi oleh Bupati Gowa Adnan Purichta, Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni, PJ Sekda-Abdul Karim Dania, Inspektorat Daerah Andi Azis Peter, Kadis PUPR-Rusdi Alimudin, Kadis Kesehatan-Abdul Haris Usman, serta PPK. Sementara itu, di Kabupaten Takalar, Satgassus didampingi oleh PJ. Bupati Takalar Setiawan Aswad, Sekda Kabupaten Takalar Muhammad Hasbi, Kadis Pertanian Takalar Parawansa, Serta seluruh jajaran Pemda-Pemda terkait.
Kedepan, Satgassus bersama dengan PT. SMI, akan tetap mengawal proyek-proyek Pembiayaan Infrastruktur daerah. Hal ini disampaikan Harun Al Rasyid saat koordinasi di RSUD Poso.
“Komitmen Satgassus Pencegahan Tipidkor Polri, untuk mengawal dan mensupervisi penyelesaian pekerjaan RSUD Poso. Pemda Poso, penyedia jasa dan konsultan perlu sama-sama menjalankan komitmen penyelesaian RSUD sesuai dengan kesepakatan pinjaman antara pemkab Poso dan PT. SMI,” ujar Harun.
Harapannya, semoga bantuan-bantuan tersebut dapat dirasakan manfaatnya dengan tepat oleh Masyarakat.
Sementara itu, kegiatan pemantauan DAK irigasi Tersier, merupakan salah satu bentuk representasi dari MOU antara Kapolri dengan Menteri Pertanian. Penugasan dari Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo kepada Satgassus untuk terus melakukan pemantauan dan monev atas proyek-proyek yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) agar upaya pencegahan Tipikor dapat dilakukan lebih intensif dan massif agar Ketahanan Pangan bisa dipertahankan bahkan di tingkatkan.