PALEMBANG – Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa mementingkan diri sendiri berlebihan, kebutuhan konstan akan perhatian, dan kurangnya empati. Penderitanya memiliki citra diri yang ideal, meskipun di baliknya ada kerapuhan emosional.
Perbedaan Narsisisme dan Percaya Diri
Narsisisme bukan sekadar percaya diri. Percaya diri yang sehat berasal dari harga diri yang kuat, sementara narsisisme adalah pola perilaku merusak yang berakar dari ego rapuh. Penderita narsisisme seringkali merendahkan orang lain untuk menjaga citra diri mereka.
Tanda-Tanda Utama
Gejala inti NPD meliputi:
- Rasa superioritas berlebihan dan menganggap diri unik.
- Kebutuhan konstan akan pujian dan pengakuan.
- Kurangnya empati dan sulit memahami perasaan orang lain.
Gejala lain termasuk:
- Memanfaatkan orang lain
- Merasa berhak atas perlakuan khusus,
- Cemburu,
- Bersikap arogan.
Penyebab dan Dampak
Penyebab NPD tidak tunggal, melainkan kombinasi genetika, pola asuh (terlalu memanjakan atau terlalu keras), dan perbedaan struktur otak.
Dampaknya merusak hubungan, karir, dan kesejahteraan diri penderita. Di balik kesuksesan semu, penderita seringkali rapuh dan rentan terhadap depresi.
Cara Mengatasi
Mengatasi NPD membutuhkan terapi sebagai kunci utama. Penderitanya harus mengakui masalahnya, belajar keterampilan empati, dan mengelola emosi dengan lebih baik. Dukungan keluarga juga penting, tetapi harus disertai batasan yang sehat.
NPD adalah kondisi serius yang dapat diobati. Memahami NPD membantu penderitanya mencari bantuan dan memampukan korban untuk melindungi diri. Dengan edukasi dan terapi, pemulihan bisa dicapai.















