PALEMBANG – Sebuah langkah strategis baru dalam pengelolaan tanah wakaf di Indonesia resmi di mulai dari jantung Kota Sukabumi.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, bersama Ketua
DPP Persatuan Ummat Islam (PUI), Raizal Arifin, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Pondok Pesantren
Syamsul ‘Ulum, Rabu (16/04), sebagai upaya mendorong tanah-tanah agar lebih produktif dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat.
Dalam sambutannya, Menteri Nusron menyampaikan visi tiga pilar: keadilan, pemerataan, dan kesinambungan ekonomi, sebagai fondasi transformasi pertanahan nasional.
Ia menegaskan bahwa tanah yang menganggur, termasuk tanah wakaf, harus menjadi mesin ekonomi umat
melalui pengelolaan yang terstruktur dan kolaboratif.
“Tanah tak boleh tidur. Sudah saatnya kita bangkitkan aset-aset wakaf yang belum tergarap menjadi sumber keberkahan bersama.
Kami mengajak PUI dan seluruh organisasi keumatan untuk bergerak bersama,” ujar Menteri Nusron.
Kerja sama ini di yakini akan membuka akses luas terhadap asistensi teknis dan legal dari BPN dalam pengelolaan aset wakaf.
Ketua DPP PUI, Raizal Arifin, menyambut positif sinergi tersebut.
“Ini bukan hanya dokumen. Ini adalah jembatan menuju masa depan tanah wakaf yang berdaya.
Kami berharap PUI menjadi model percontohan nasional dalam pengelolaan wakaf produktif,” ujarnya optimis.
Usai seremoni MoU, ATR/BPN juga menyerahkan 8 sertipikat tanah wakaf kepada sejumlah lembaga keagamaan
di Sukabumi, termasuk Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum, yayasan, dan musala.
Momen ini disambut antusias oleh masyarakat dan tokoh-tokoh keagamaan yang hadir.
Acara juga di isi dengan ziarah ke makam KH. Ahmad Sanusi, pendiri Pondok Pesantren Syamsul ‘Ulum dan
pahlawan perintis kemerdekaan yang juga di kenal sebagai tokoh wakaf visioner.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Asnaedi, Staf Khusus
Komunikasi Strategis dan Kerja Sama, Muda Saleh, serta Kepala BPN Jawa Barat, Yanuar Hikmat Ginanjar.
Dari unsur pemerintah daerah, tampak hadir Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, serta para tokoh
keumatan seperti Ketua Majelis Syura PUI, Nurhasan Zaldi.
Langkah ini diharapkan menjadi babak baru dalam pemberdayaan tanah wakaf di seluruh Indonesia, di mulai dari
akar rumput: pesantren dan komunitas keagamaan.