Ribuan kepala keluarga (KK) di Sumatra Selatan (Sumsel) terpaksa menghadapi banjir yang melanda tujuh kabupaten dan kota akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan sungai.
Daerah yang paling terdampak meliputi Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas (Mura), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Palembang, Musi Banyuasin (Muba), Prabumulih, dan Banyuasin.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel, Sudirman, mengungkapkan bahwa banjir cukup parah terjadi di wilayah Muratara, Mura, dan Muba.
“Banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumsel disebabkan oleh tingginya curah hujan yang memicu meluapnya aliran sungai dan menggenangi pemukiman warga,” kata Sudirman, Senin (10/3/2025).
Di Kabupaten Musi Rawas, banjir melanda Kecamatan Muara Lakitan, merendam tujuh desa dan kelurahan dengan total 3.520 KK terdampak. Beberapa wilayah terparah adalah Kelurahan Muara Lakitan (1.160 KK), Desa Prabumulih 1 (305 KK), dan Desa Semangus (438 KK). Banjir ini dipicu oleh meluapnya Sungai Lakitan dan Sungai Musi.
Sementara di Muratara, lima kecamatan terendam banjir, yaitu Kecamatan Rawas Ulu, Rawas Ilir, Karang Dapo, Rupit, dan Karang Jaya. Puluhan desa di kecamatan tersebut terendam, dengan ribuan warga terdampak.
Musi Banyuasin mencatat total 4.168 KK terdampak banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Rawas, Sungai Musi, dan Sungai Batanghari. Kondisi serupa terjadi di PALI, khususnya di Kecamatan Tanah Abang, di mana 10 desa terendam dan 3.827 KK terdampak. Banjir di PALI juga merusak fasilitas umum seperti sekolah, sawah, kebun karet, dan akses jalan.
Di Palembang, banjir menggenangi Kecamatan Ilir Timur I dan II dengan total 100 KK terdampak. Di Banyuasin, Kecamatan Talang Kelapa menjadi wilayah terparah dengan 1.071 KK terdampak.
Sementara di Prabumulih, banjir terjadi di Kecamatan Prabumulih Barat, meski jumlah pasti korban masih dalam pendataan.
BPBD Sumsel bersama tim gabungan TNI dan Polri telah mendirikan posko bantuan di tingkat kecamatan untuk mempercepat penanganan banjir.
Bantuan seperti perahu karet dan pompa air dikerahkan untuk membantu evakuasi dan penyedotan genangan.
“Sejauh ini, air mulai perlahan surut di beberapa titik, namun kami tetap siaga karena potensi hujan deras masih ada,” pungkasnya.