PALEMBANG – 3I/ATLAS (dikenal juga sebagai C/2025 N1 (ATLAS)) adalah salah satu objek langit paling menarik yang pernah melintasi Tata Surya kita. Lebih dari sekadar komet biasa, objek ini diklasifikasikan sebagai Benda Antarbintang (Interstellar Object) yang dikonfirmasi ketiga, setelah ‘Oumuamua dan 2I/Borisov. Kehadirannya yang langka menawarkan jendela unik untuk mempelajari material dari sistem bintang lain, menantang pemahaman kita tentang pembentukan planet dan kimia kosmik.
Asal-Usul dan Lintasan yang Hiperbolik
Ditemukan pada Juli 2025 oleh sistem teleskop ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) di Hawaii, nama “3I” menunjukkan bahwa ia adalah objek antarbintang yang teridentifikasi ketiga.
Apa yang membuatnya unik?
- Bukan Warga Lokal: 3I/ATLAS tidak terbentuk di Tata Surya kita. Ia berasal dari luar, dilemparkan dari sistem bintang induknya, kemungkinan miliaran tahun yang lalu dan telah melakukan perjalanan melintasi ruang antarbintang.
- Orbit Terbuka: Komet ini bergerak dalam lintasan hiperbolik. Berbeda dengan komet Tata Surya yang terikat oleh gravitasi Matahari dan kembali secara berkala, lintasan 3I/ATLAS berbentuk “V” terbuka. Ia akan melintas melalui Tata Surya hanya sekali sebelum melanjutkan perjalanannya ke ruang antarbintang, tidak akan pernah kembali. Kecepatannya yang sangat tinggi (mencapai sekitar 68 km/detik saat mendekati Matahari) adalah bukti kuat sifat antarbintangnya.
Anomali Kimia dan Teka-Teki Fisika
Mendekati Matahari, panas memicu sublimasi (perubahan wujud dari padat menjadi gas) es dan debu pada intinya, membentuk selubung gas dan debu yang disebut koma serta ekor. Namun, 3I/ATLAS menunjukkan beberapa sifat anomali yang membingungkan para astronom:
- Komposisi Kimia yang Aneh: Pengamatan spektroskopi menunjukkan bahwa 3I/ATLAS memiliki rasio gas Karbon Dioksida (CO₂) yang sangat tinggi relatif terhadap uap air (H₂O), salah satu rasio tertinggi yang pernah teramati pada komet. Beberapa penelitian juga mendeteksi adanya nikel atomik dan senyawa langka seperti karbonil nikel (Ni(CO)₄). Komposisi ini menyiratkan bahwa komet ini mungkin terbentuk dalam lingkungan kimia dan fisik yang sangat berbeda dari Tata Surya kita.
- Perilaku Ekor yang Tak Biasa: Pada awalnya, komet ini menunjukkan fenomena “anti-tail,” yaitu semburan material yang tampak mengarah ke Matahari, sebelum akhirnya bertransisi menjadi ekor anti-surya yang lebih konvensional. Perubahan perilaku ini memberikan petunjuk tentang bagaimana gas dan partikel debu yang dikeluarkan bereaksi terhadap pemanasan Matahari.
- Percepatan Non-Gravitasi: Pengamatan menunjukkan adanya percepatan kecil yang tidak bisa dijelaskan sepenuhnya oleh gravitasi Matahari. Meskipun semburan gas yang tidak merata (seperti pendorong roket alami) dapat menjelaskan anomali tersebut, hal ini memicu perdebatan. Bahkan, beberapa hipotesis minor berspekulasi tentang asal-usul non-alamiah (teknologi alien), meskipun mayoritas ilmuwan meyakini ini adalah fenomena komet alami.
Sebuah Kapsul Waktu Kosmik
Terlepas dari perdebatan spekulatif, nilai ilmiah 3I/ATLAS sangat besar. Sebagai benda yang berasal dari sistem bintang lain, komet ini adalah kapsul waktu yang membawa materi purba dari bagian galaksi yang sangat jauh.
Mempelajari komposisi kimianya memungkinkan para ilmuwan untuk:
- Membandingkan Kimia Antarbintang: Menentukan apakah bahan pembangun planet di sistem bintang lain sama dengan yang ada di Tata Surya kita.
- Memperbaiki Model Pembentukan Planet: Data dari 3I/ATLAS membantu menyempurnakan model teoritis tentang bagaimana es, debu, dan senyawa organik. Menjadi bahan-bahan penyusun kehidupan terbentuk dan didistribusikan di seluruh galaksi.
3I/ATLAS telah menjadi salah satu target pengamatan paling penting bagi teleskop Bumi dan berbasis ruang angkasa, seperti Teleskop Antariksa Hubble.
Meskipun 3I/ATLAS tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi (jarak terdekatnya sekitar 1,8 kali jarak Bumi-Matahari).
Perjalanannya yang singkat dan misterius telah membuka babak baru dalam penelitian astronomi antarbintang, menjanjikan penemuan mendalam tentang asal-usul kosmos kita.















