PALEMBANG – Masyarakat Kota Palembang maupun wisatawan tak lama lagi akan dimanjakan dengan destinasi wisata baru di Jembatan Ampera.
Yakni melihat Sungai Musi dan keindahan Kota Palembang dari tower Jembatan Ampera.
Penjabat Wali Kota Palembang Ratu Dewa, mengungkapkan rencana destinasi wisata ini, saat mendampingi anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana Putra, meninjau persiapan tower Jembatan Ampera, Rabu (17/1/2024).
“Saya harap masyarakat Palembang bersabar menanti objek wisata baru ini,” ujar Dewa.
Ia secara pribadi mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di tower jembatan kebanggaan wong Palembang ini.
“Seumur- umur baru kali ini saya bisa naik ke atas, dan bisa menikmati langsung keindahan Sungai Musi,” kata Dewa.
Ia menambahkan, tempat ini baru bisa dibuka untuk umum setelah renovasi tower rampung.
“Mudah-mudahan pada tahap 2 renovasi menara tower selanjutnya bisa terselesaikan dengan baik. Apabila terselesaikan semua,maka masyarakat Kota Pelembang akan memiliki ikon baru objek wisata ini,” Dewa menerangkan.
Anggota Komisi V DPR RI Eddy Santana Putra, menyampaikan, renovasi tower Jembatan Ampera akan segera dirampungkan.
Ia menuturkan, pihaknya bersama Balai Besar Sungai telah berdiskusi mengupayakan agar tower ini segera selesai.
“Meskipun masih ada kekurangan di sana-sini, proyek tahap pertama tower Jembatan Ampera sudah selesai, namun masih ada yang harus dibenahi,” kata Eddy, yang juga mantan wali kota Palembang periode 2003-2013.
Setelah renovasi selesai, Eddy mengatakan Pemkot Palembang yang akan mengelolanya.
Ia mengakui Kota Palembang tampak indah dilihat dari Tower Jembatan Ampera. Tentunya ini menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat Palembang maupun wisatawan yang berkunjung ke ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini.
“Ke depannya bagaimana pengelolaan serta keseriusan Pemkot dalam mengerjakannya, tentunya ini akan dipikirkan oleh Pak Wali Kota,” kata Eddy Santana.
Termasuk, pengaturan pola pengangkutan orang menuju tower dan pengaturan lama waktu berkunjung.
“Seperti halnya penataan parkirnya, penyediaan lift dan pengaturan waktu bagi pengunjung. Untuk kapasitas lift hanya 4 orang apabila dibuat 2 lift tentunya makin cepat dan banyak pengunjung ke atas,” katanya.
Eddy juga menyinggung bahwa tower itu untuk menikmati suasana Palembang, sehingga tidak diperkenankan adanya restoran atau sejenisnya.
“Kembali lagi konsepnya hanya menikmati keindahan saja di sana, duduk santai tanpa ada yang membuka restoran atau semacamnya.”