PALEMBANG – Ajang penghargaan bergengsi dunia, Sunhak Peace Prize 2025, kembali menyoroti kontribusi luar
biasa para pemimpin global dalam mewujudkan perdamaian, keberlanjutan, dan kesejahteraan umat manusia.
Bertempat di Crystal Ballroom, Lotte Hotel World, Seoul, acara ini dihadiri lebih dari 750 tamu dari seluruh dunia,
termasuk mantan kepala negara, tokoh masyarakat, hingga pemimpin organisasi sipil terkemuka.
Memasuki satu dekade perjalanannya, Sunhak Peace Prize tahun ini memberikan penghargaan kepada tiga tokoh inspiratif dunia:
Sebagai aktivis lingkungan dan pemimpin Green Belt Movement, Mathai telah memulihkan lebih dari 51 juta pohon melalui inisiatif AFR100.
Kiprahnya menyelamatkan lahan tandus Afrika telah membuka harapan baru untuk masa depan bumi.
CEO dan salah satu pendiri Global Citizen, Evans berhasil menggalang lebih dari $43 miliar dana bantuan untuk
mendukung lebih dari 1,3 miliar jiwa dalam bidang kesehatan, pendidikan, hingga pengentasan kemiskinan. Kiprahnya menegaskan pentingnya global citizenship di era modern.
Pendiri Ashesi University, Awuah membawa revolusi pendidikan tinggi di Afrika.
Dengan kurikulum berorientasi etika, kesetaraan gender, dan kepemimpinan, ia mencetak generasi muda yang mampu menciptakan perubahan sosial nyata.
Selain tiga penerima utama, The Founders’ Award di berikan kepada:
Goodluck Jonathan (mantan Presiden Nigeria), atas komitmennya terhadap transisi demokrasi yang damai dan pemerintahan yang stabil.
Samuel Radebe (Afrika Selatan), atas perannya dalam membangun harmoni antaragama dan memperkuat perdamaian komunitas di Afrika.
Sementara itu, Xanana Gusmão (Perdana Menteri Timor Leste) di jadwalkan menerima penghargaan serupa, namun penyerahan ditunda karena agenda mendesak.
Dalam sambutannya, mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon menyampaikan apresiasi mendalam terhadap para penerima penghargaan:
“Sunhak Peace Prize selama 10 tahun ini telah menjadi mercusuar harapan bagi dunia.
Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang dan mengapresiasi Dr. Hak Ja Han Moon atas visi dan kepemimpinannya dalam membangun perdamaian global.”
Dengan semangat “Peace begins with me”, Sunhak Peace Prize 2025 mengajak dunia untuk terus mendukung
upaya nyata demi masa depan yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan.