Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dilaporkan ke Polrestabes Palembang oleh seorang warga bernama Edwin Syarif.
Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan kasus pengeroyokan yang dialami Edwin, yang mengaku mengalami kekerasan fisik hingga menyebabkan luka-luka di bagian wajah dan tubuhnya.
Edwin mengatakan peristiwa bermula saat dirinya dijemput oleh dua orang pria yang mengaku sebagai anggota dari Polda Sumsel pada Minggu (20/4/2025) siang.
Saat itu, Edwin sedang berada di rumahnya yang terletak di Lorong Hijrah, Seberang Ulu I, Palembang.
Kedua pria tersebut menyampaikan bahwa Edwin akan dimintai klarifikasi terkait konten yang dia unggah di media sosial.
Konten tersebut berisi pertanyaan Edwin terhadap status Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, Edwin tidak yakin bahwa Sultan Iskandar adalah Sultan Palembang dan minta tujukan bukti.
Namun, bukannya dibawa ke kantor Polda Sumsel seperti yang dijanjikan, Edwin malah dibawa ke sebuah lokasi yang tidak resmi, yakni di Jalan Torpedo, Butik Lentera, kawasan 20 Ilir, Kecamatan Kemuning, Palembang.
Sesampainya di lokasi tersebut, situasi berubah drastis. Edwin mengaku langsung mendapatkan perlakuan kasar.
Dia menyebut bahwa Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin sendiri yang pertama kali melakukan pemukulan terhadap dirinya, yang kemudian diikuti oleh puluhan orang lainnya.
Korban tidak mampu melawan dan hanya bisa pasrah menerima tindakan kekerasan yang mengakibatkan memar parah di bagian wajah serta sekujur tubuhnya.
“Saya dipukuli habis-habisan. Saya ingat betul pertama kali memukul saya Sultan Iskandar, pemukulan itu bermula karena saya mengunggah pertanyaan tentang siapa sebenarnya Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin kalau memang dia Sultan tujukan,” ujar Edwin saat memberikan keterangan kepada media, Minggu (20/4/2025).
Edwin pun langsung mendatangi Polrestabes Palembang untuk membuat laporan resmi atas tindakan yang dialaminya.
“Laporan saya sudah diterima di SPKT Polrestabes saya berharap laporan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,”ungkapnya.