Muara Enim – Komitmen PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam mendukung ketahanan iklim dan pelestarian
lingkungan kembali di buktikan melalui kolaborasi strategis bersama Desa Karang Raja.
Pada Senin, 23 Juni 2025, perusahaan tambang milik negara ini menyerahkan bantuan stimulan berupa 50 bibit
tanaman buah dan 50 pipa biopori kepada Pemerintah Desa Karang Raja, di saksikan oleh perwakilan Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muara Enim.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam perjalanan Desa Karang Raja menuju predikat Proklim Lestari,
penghargaan bergengsi dari Kementerian Lingkungan Hidup RI bagi desa yang aktif dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Tanaman buah yang terdiri dari mangga, durian, alpukat, dan pete akan di tanam di sekolah-sekolah sebagai
media edukasi lingkungan, mengajak generasi muda peduli terhadap bumi sejak dini.
Sementara itu, pipa biopori di pasang di titik-titik rawan genangan untuk meningkatkan daya resap air tanah—
solusi konkret menghadapi musim hujan dan mencegah banjir.
“Ini bukan sekadar simbolisasi, tapi langkah kolaboratif yang berkelanjutan,” ujar Dedy Saptaria Rosa, Sustainability Division Head PTBA.
Menurutnya, Desa Karang Raja dipersiapkan untuk menjadi role model desa binaan berbasis lingkungan.
“Target kita jelas: Proklim Lestari.
Dan semua ini adalah bagian dari strategi besar PTBA dalam mendorong transformasi masyarakat yang adaptif terhadap perubahan iklim.”
Dukungan ini melanjutkan berbagai program sebelumnya di Karang Raja, seperti pembangunan sistem irigasi tenaga surya dan pembinaan pertanian organik seluas 32 hektar.
Saat ini, desa tersebut sudah dalam proses verifikasi DLH Provinsi untuk predikat Proklim Utama, yang menjadi pintu gerbang menuju gelar Proklim Lestari.
Dari pihak DLH, Febianti, Plt. Kabid Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, memberikan apresiasi penuh.
Ia menekankan bahwa kemitraan lintas sektor adalah kunci sukses Proklim.
“Kolaborasi seperti ini menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari desa.
Kami optimis Karang Raja bisa jadi inspirasi bagi desa lain di Muara Enim,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Desa Karang Raja, Octa Vianti, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya.
“Dengan sinergi yang kuat, kami yakin bisa menembus Proklim Lestari.
Bibit ini bukan hanya tumbuhan, tapi simbol harapan dan masa depan yang hijau,” tuturnya.
PTBA, DLH, dan masyarakat desa kini melangkah bersama, menanam bukan hanya pohon, tapi juga komitmen terhadap bumi yang lebih sehat.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa pelestarian lingkungan tak harus menunggu, bisa di mulai sekarang – dari desa, untuk Indonesia.