Hari kelima mengikuti kegiatan retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah, Selasa (24/2/2025). Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru bersama 16 Bupati Walikota asal Sumsel lainnya tetap dalam kondisi fit dan prima mengikuti semua kegiatan yang telah diagendakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI).
Herman Deru mengaku banyak mendapatkan materi bahan materinya semakin tajam dari berbagai narasumber. Menurut dia materinya bukan hanya tajam tapi semakin luas materinya.
“Seperti hari ini misalnya materinya dari seluruh HPH, kemaren TNI dan hari ini juga bicara tentang kesehatan.
“Kalau kita bicara tentang kesehatan, dari promotif. Preventif kuratif sampai rehabilitatif. Kita tunggu saja pengarahan menteri kesehatan,” jelasnya.
Herman Deru juga mengungkap kedepan pihaknya akan lebih konkrit dalam mengambil setiap kebijakan dengan berpedoman pada data-data statistik yang ada.
“Kedepan kita akan lebih konkrit dalam menjalankan kebijakan,” tegasnya.
Herman Deru mengungkapkan banyak materi dan ilmu yang telah didapatkannya dari hasil menyimak paparan menteri dan narasumber. Diantaranya mengidentifikasi potensi wilayah, guna bersama-sama membangun daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu ada juga materi wawasan kebangsaan yang dipaparkan oleh Lemhanas.
“Kita diberikan materi materi tentang bagaimana mempunyai rasa kebangsaan dan potensi wilayah, untuk menunjang Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto,” ucap Herman Deru.
Selama lima hari mengikuti retret bersama dengan para kepala daerah se Indonesia, lanjut Herman Deru banyak yang didapat selain menjalin silaturahmi yang tidak kalah penting lainnya adalah daerah secara kompak bisa satu visi dan dengan pemerintah pusat dalam membangun bangsa.
“Kegiatan ini kita jadikan momentum untuk mengenal lebih dekat kepala daerah lainnya, khusus di Sumsel kita bersama dengan bupati/wali kota akan semangkin kompak,” tambahnya.
Pada masa kepemimpinan periode kedua ini tegas Herman Deru, dirinya bersama Wakil Gubernur Cik Ujang terus melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur yang berkaitan langsung dengan akses ekonomi masyarakat utamanya yang terhubung dengan sentra produksi dalam rangka mendukung program swasembada pangan.
“Yang jelas pembangunan itu membutuhkan koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/ kota, dan pusat,” pungkasnya.
