PALEMBANG – Malaysia semakin memperkuat komitmennya dalam mengembangkan ekonomi digital sebagai motor utama pertumbuhan nasional.
Dalam upaya menarik investasi, talenta, dan perusahaan berbasis teknologi, pemerintah Malaysia telah
memberikan status “Malaysian Digital” kepada Forest City, sebuah langkah strategis yang di harapkan dapat mempercepat pembangunan regional dan daya saing global.
Dengan status baru ini, Forest City kini menjadi pusat perhatian bagi perusahaan teknologi canggih yang
bergerak di sektor kecerdasan buatan (AI), big data, Internet of Things (IoT), keamanan siber, blockchain, kendaraan udara tanpa awak (UAV), serta industri media kreatif.
Perusahaan-perusahaan yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan berbagai insentif menarik, termasuk
pembebasan pajak penghasilan badan, yang akan semakin meningkatkan daya tarik kawasan ini bagi investor.
Momentum Baru bagi Pertumbuhan Ekonomi
Insentif yang diberikan kepada perusahaan digital di Forest City diperkirakan akan menciptakan efek bergulir yang signifikan terhadap sektor terkait.
Investasi dari perusahaan teknologi canggih tidak hanya akan mempercepat pengembangan perangkat lunak
dan produksi perangkat keras, tetapi juga mendorong pertumbuhan layanan teknologi informasi.
Dengan demikian, Forest City berpotensi menjadi ekosistem digital yang komprehensif dan mendorong transformasi ekonomi di Malaysia secara lebih luas.
Selain menarik investasi global, status “Malaysian Digital” juga membawa dampak positif terhadap pasar properti komersial di Forest City.
Gedung perkantoran di Forest City Financial Center Building mengalami lonjakan permintaan, bahkan di tengah tren kelebihan suplai dan melemahnya permintaan global.
Hal ini menunjukkan meningkatnya minat perusahaan terhadap kawasan ini sebagai pusat bisnis masa depan.
Menanggapi permintaan yang terus meningkat, Forest City meluncurkan gerai penjualan baru di Cerulean Bay pada Januari lalu.
Unit-unit perkantoran ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang kerja harian tetapi juga sebagai pusat aktivitas bisnis yang hemat biaya dan efisien.
Dengan konsep Small Office, Flexible Office (SOFO), Forest City menawarkan berbagai pilihan unit dengan luas mulai dari 121 hingga 922 meter persegi.
Fleksibilitas ini memungkinkan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk memilih ruang yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, unit-unit yang lebih besar dapat dibagi menjadi beberapa ruang kerja, memberikan opsi bagi pemilik
untuk menggunakannya sendiri atau menyewakannya kepada pihak lain.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah Malaysia dan daya tariknya sebagai pusat ekonomi digital, Forest City
semakin mengukuhkan posisinya sebagai hub teknologi dan investasi di kawasan Asia Tenggara.
Langkah ini tidak hanya membawa manfaat bagi kawasan tersebut, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Malaysia secara keseluruhan.